Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan dari kurikulum adalah sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar).
Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
Teknologi pendidikan adalah proses yang komplek yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/pendidikan.
Teknologi pendidikan sangat diperlukan dalam usaha menuju “ Innovative School “ atau perubahan sekolah karena dalam teknologi pendidikan tidak hanya ystem elektronik saja yang ada tapi SDM yang berkualitas atau mampu berpikir, mendesain ystem, dan punya ilmu pengetahuan untuk melakukan manajemen perubahan serta melakukan teknologi pembelajaran.
Minggu, 06 Juni 2010
E_Learning dalam Pembelajaran
E-learning merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi , misalnya internet, video/audiobroadcasting, video/audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung).
PENERAPAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat khususnya teknologi informasi dan komunikasi (ICT) ternyata mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia sehari-hari. Proses perubahan ini juga berdampak bagi dunia pendidikan dan menimbulkan pertentangan filosofis yang sangat nyata dalam dunia pendidikan. Beberapa pertentangan tersebut, menurut Onno W. Purbo (2002) antara lain adalah :
1. Apakah kita menganut pola pengajaran teaching based yang berpusat pada guru? Atau learning based dimana guru hanya berfungsi sebagai fasilitator?
2. Apakah kita akan membentuk peserta didik sebagai konsumen informasi dan pengetahuan? Atau aktif sebagai produsen pengetahuan?
3. Apakah kita percayakan penilaian institusi pendidikan kepada Badan Akreditasi Nasional (BAN) ? Atau lengsung kepada pengakuan masyarakat?
4. Apakah kita mengejar ijazah, sertifikat, KUM? Atau bertumpu langsung pada pengakuan masyarakat?
5. Apakah kita yakin dengan pendidikan formal yang standar, terstruktur, dan diseragamkan berbasis pada kurikulum nasional untuk membentuk karakter manusia yang berbeda-beda? Atau bertumpu pada pendidikan informal, “nyantriâ€, tanpa kurikulum?
Memang harus diakui bahwa tidak mudah meramalkan apa yang terjadi pada dunia pendidikan di masa depan. Namun demikian, berdasarkan pengalaman di masa lalu, kita bisa menarik suatu pelajaran bahwa perubahan-perubahan yang terjadi di bidang pendidikan tidaklah berlangsung secara revolusioner, tetapi selalu evolusioner atau gradual. Seseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena berbagai faktor penyebab, seperti harus bekerja (time constraint), kondisi geografis (geogrfaphical constraint), jarak yang jauh (distance constraint), kondisi fisik yang tidak memungkinkan (physical constraint), daya tampung sekolah konvensional yang tidak memungkinkan (limited available seats), phobia terhadap sekolah, putus sekolah, atau karena memang dididik melalui pendidikan keluarga di rumah (home shcooling) dimungkinkan untuk dapat tetap belajar, yaitu melalui e-learning.
B. Pengertian E-Learning
Banyak pakar pendidikan memberikan defenisi mengenai e-learning, seperti yang dipaparkan oleh Thomson, Ganxglass, dan Simon (dalam Siahaan, 2004) bahwa e-learning merupakan suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi elektronika. Secara utuh e-learning (pembelajaran elektronik) dapat didefenisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi secara (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous).
E-learning merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi , misalnya internet, video/audiobroadcasting, video/audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kegiatan e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual. Menurut Loftus (2001) dalam Siahaan (2004) kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat/tanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan, atau mencemoohkan pertanyaan maupun pernyataannya.
Profil peserta e-learning adalah seseorang yang : (1) mempunyai motivasi belajar mandiri yang tinggi dan memiliki komitmen untuk belajar secara bersungguh-sungguh karena tanggung jawab belajar sepenuhnya berada pada diri peserta belajar itu sendiri (2) senang belajar dan melakukan kajian-kajian, gemar membaca demi pengembangan diri terus menerus, dan yang menyenangi kebebasan (3)mengalami kegagalan dalam mata pelajaran tertentu di sekolah konvensional dan membutuhkan penggantinya, atau yang membutuhkan materi pelajaran tertentu yang tidak disajikan oleh sekolah konvensional setempat maupun yang ingin mempercepat kelulusan sehingga mengambil beberapa mata pelajaran lainnya melalui e-learning, serta yang terpaksa tidak dapat meninggalkan rumah karena berbagai pertimbangan.
C. Fungsi Pembelajaran Elektronik (e-learning)
Menurut Siahaan (2004), setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction) :
1. Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan
2. Komplemen (pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.
3. Substitusi (pengganti)
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
D. Penyelenggaraan E-Learning
Pembelajaran elektronik (e-learning) telah dimulai pada tahun 1970-an. Kegiatan belajar yang bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai e-learning? Apakah seseorang yang menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya dan melakukan akses berbagai informasi (materi pembelajaran) dari internet dapat dikatakan telah melakukan e-learning? Ilustrasi berikut merupakan kegiatan e-learning (dalam Siahaan, 2004) :
Ada seseorang yang membawa laptop ke sebuah tempat. Dia melakukan akses terhadap berbagai materi program pelatihan yang tersedia. Tidak ada layanan bantuan belajar dari tutor maupun dukungan layanan belajar bentuk lainnya. Dalam konteks ini, apakah orang tersebut dapat dikatakan telah melaksanakan e-learning? Jawabnya adalah TIDAK. Mengapa? Karena yang bersangkutan di dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya tidak memperoleh layanan bantuan belajar dari tutor maupun layanan bantuan belajar lainnya. Bagaimana kalau yang bersangkutan mempunyai telepon genggam kemudian menghubungi seorang tutor? Apakah dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan e-learning? Jawabnya YA.
Dari ilustrasi di atas, setidaknya dapat ditarik 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu :
a. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (misalnya penggunaan internet)
b. tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, misalnya CD-Room, atau bahan cetak, dan
c. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya : (a) lembaga yang menyelenggarakan/ mengelola kegiatan e-learning, (b) sikap positif dari peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet, (c) rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta didik, (d) sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta didik, dan (e) mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain :
a. harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah).
b. Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar
c. Memperluas akses atau jaringan komunikasi
d. Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi
e. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.
D. Penutup
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi serta desakan kompetisi global, e-learning saat ini dirasakan tidak saja sebagai media alternatif untuk melaksanakan proses belajar mengajar tetapi telah diposisikan sebagai alat dalam mencapai pembentukan kompetitif yang global. Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat, jumlah institusi penyelenggara e-learning dan peserta didik yang mengikutinya juga bertambah. Bagaimana dengan Indonesia?
DAFTAR PUSTAKA
Purbo, Onno W. 2003. E-Learning dan Pendidikan. Artikel Dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka.
Siahaan, Sudirman. 2004. E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran. Sumber dari internet.
Simamora, Lamhot S.P. 2003. E-Learning : Konsep dan Perkembangan teknologi Yang Mendukungnya. Artikel dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka.
PENERAPAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat khususnya teknologi informasi dan komunikasi (ICT) ternyata mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia sehari-hari. Proses perubahan ini juga berdampak bagi dunia pendidikan dan menimbulkan pertentangan filosofis yang sangat nyata dalam dunia pendidikan. Beberapa pertentangan tersebut, menurut Onno W. Purbo (2002) antara lain adalah :
1. Apakah kita menganut pola pengajaran teaching based yang berpusat pada guru? Atau learning based dimana guru hanya berfungsi sebagai fasilitator?
2. Apakah kita akan membentuk peserta didik sebagai konsumen informasi dan pengetahuan? Atau aktif sebagai produsen pengetahuan?
3. Apakah kita percayakan penilaian institusi pendidikan kepada Badan Akreditasi Nasional (BAN) ? Atau lengsung kepada pengakuan masyarakat?
4. Apakah kita mengejar ijazah, sertifikat, KUM? Atau bertumpu langsung pada pengakuan masyarakat?
5. Apakah kita yakin dengan pendidikan formal yang standar, terstruktur, dan diseragamkan berbasis pada kurikulum nasional untuk membentuk karakter manusia yang berbeda-beda? Atau bertumpu pada pendidikan informal, “nyantriâ€, tanpa kurikulum?
Memang harus diakui bahwa tidak mudah meramalkan apa yang terjadi pada dunia pendidikan di masa depan. Namun demikian, berdasarkan pengalaman di masa lalu, kita bisa menarik suatu pelajaran bahwa perubahan-perubahan yang terjadi di bidang pendidikan tidaklah berlangsung secara revolusioner, tetapi selalu evolusioner atau gradual. Seseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena berbagai faktor penyebab, seperti harus bekerja (time constraint), kondisi geografis (geogrfaphical constraint), jarak yang jauh (distance constraint), kondisi fisik yang tidak memungkinkan (physical constraint), daya tampung sekolah konvensional yang tidak memungkinkan (limited available seats), phobia terhadap sekolah, putus sekolah, atau karena memang dididik melalui pendidikan keluarga di rumah (home shcooling) dimungkinkan untuk dapat tetap belajar, yaitu melalui e-learning.
B. Pengertian E-Learning
Banyak pakar pendidikan memberikan defenisi mengenai e-learning, seperti yang dipaparkan oleh Thomson, Ganxglass, dan Simon (dalam Siahaan, 2004) bahwa e-learning merupakan suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi elektronika. Secara utuh e-learning (pembelajaran elektronik) dapat didefenisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi secara (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous).
E-learning merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi , misalnya internet, video/audiobroadcasting, video/audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kegiatan e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual. Menurut Loftus (2001) dalam Siahaan (2004) kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat/tanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan, atau mencemoohkan pertanyaan maupun pernyataannya.
Profil peserta e-learning adalah seseorang yang : (1) mempunyai motivasi belajar mandiri yang tinggi dan memiliki komitmen untuk belajar secara bersungguh-sungguh karena tanggung jawab belajar sepenuhnya berada pada diri peserta belajar itu sendiri (2) senang belajar dan melakukan kajian-kajian, gemar membaca demi pengembangan diri terus menerus, dan yang menyenangi kebebasan (3)mengalami kegagalan dalam mata pelajaran tertentu di sekolah konvensional dan membutuhkan penggantinya, atau yang membutuhkan materi pelajaran tertentu yang tidak disajikan oleh sekolah konvensional setempat maupun yang ingin mempercepat kelulusan sehingga mengambil beberapa mata pelajaran lainnya melalui e-learning, serta yang terpaksa tidak dapat meninggalkan rumah karena berbagai pertimbangan.
C. Fungsi Pembelajaran Elektronik (e-learning)
Menurut Siahaan (2004), setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction) :
1. Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan
2. Komplemen (pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.
3. Substitusi (pengganti)
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
D. Penyelenggaraan E-Learning
Pembelajaran elektronik (e-learning) telah dimulai pada tahun 1970-an. Kegiatan belajar yang bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai e-learning? Apakah seseorang yang menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya dan melakukan akses berbagai informasi (materi pembelajaran) dari internet dapat dikatakan telah melakukan e-learning? Ilustrasi berikut merupakan kegiatan e-learning (dalam Siahaan, 2004) :
Ada seseorang yang membawa laptop ke sebuah tempat. Dia melakukan akses terhadap berbagai materi program pelatihan yang tersedia. Tidak ada layanan bantuan belajar dari tutor maupun dukungan layanan belajar bentuk lainnya. Dalam konteks ini, apakah orang tersebut dapat dikatakan telah melaksanakan e-learning? Jawabnya adalah TIDAK. Mengapa? Karena yang bersangkutan di dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya tidak memperoleh layanan bantuan belajar dari tutor maupun layanan bantuan belajar lainnya. Bagaimana kalau yang bersangkutan mempunyai telepon genggam kemudian menghubungi seorang tutor? Apakah dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan e-learning? Jawabnya YA.
Dari ilustrasi di atas, setidaknya dapat ditarik 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu :
a. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (misalnya penggunaan internet)
b. tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, misalnya CD-Room, atau bahan cetak, dan
c. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya : (a) lembaga yang menyelenggarakan/ mengelola kegiatan e-learning, (b) sikap positif dari peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet, (c) rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta didik, (d) sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta didik, dan (e) mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain :
a. harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah).
b. Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar
c. Memperluas akses atau jaringan komunikasi
d. Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi
e. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.
D. Penutup
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi serta desakan kompetisi global, e-learning saat ini dirasakan tidak saja sebagai media alternatif untuk melaksanakan proses belajar mengajar tetapi telah diposisikan sebagai alat dalam mencapai pembentukan kompetitif yang global. Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat, jumlah institusi penyelenggara e-learning dan peserta didik yang mengikutinya juga bertambah. Bagaimana dengan Indonesia?
DAFTAR PUSTAKA
Purbo, Onno W. 2003. E-Learning dan Pendidikan. Artikel Dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka.
Siahaan, Sudirman. 2004. E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran. Sumber dari internet.
Simamora, Lamhot S.P. 2003. E-Learning : Konsep dan Perkembangan teknologi Yang Mendukungnya. Artikel dalam Cakrawala Pendidikan Universitas Terbuka.
Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran
Dalam hal ini TIK dapat difungsikan sebagai:
1. Alat belajar
2. Sumber belajar
3. Media belajar
Nah, dalam kaitannya multimedia interaktif dalam pembelajaran, maka TIK difungsikan sebagai media pembelajaran yang di dalamnya memuat softaware dan hardware yang akan disampaikan kepada siswa.
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori yaitu multimedia linear dan interaktif.
A. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.
Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yangbersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur‐unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang dignakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
B. Manfaat Multimedia Pembelajaran
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll.
2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll.
4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll.
5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll.
6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
C. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran
Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran.
Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan oran lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut:
1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan.
4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.
D. Format Multimedia Pembelajaran
Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut:
1. Tutorial
Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian‐bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahamn pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.
2. Drill dan Practise
Format ini dimaksudkan untuk melatih pegguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan sutu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan makan soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.
Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna bisa melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal‐soal yang diajukan.
3. Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah‐olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain‐lain. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.
4. Percobaan atau Eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen- eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.
5. Permaianan
Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berforat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.
1. Alat belajar
2. Sumber belajar
3. Media belajar
Nah, dalam kaitannya multimedia interaktif dalam pembelajaran, maka TIK difungsikan sebagai media pembelajaran yang di dalamnya memuat softaware dan hardware yang akan disampaikan kepada siswa.
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori yaitu multimedia linear dan interaktif.
A. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.
Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yangbersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur‐unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang dignakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
B. Manfaat Multimedia Pembelajaran
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll.
2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll.
4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll.
5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll.
6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
C. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran
Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran.
Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan oran lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut:
1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan.
4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.
D. Format Multimedia Pembelajaran
Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut:
1. Tutorial
Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian‐bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahamn pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.
2. Drill dan Practise
Format ini dimaksudkan untuk melatih pegguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan sutu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan makan soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.
Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna bisa melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal‐soal yang diajukan.
3. Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah‐olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain‐lain. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.
4. Percobaan atau Eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen- eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.
5. Permaianan
Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berforat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.
Strategi Perencanaan TIK dalam Pendidikan
A. Pengertian
1. Strategi
Istilah strategi berasal dari kata benda strategos, merupakan gabungan dari kata stratos (militer), dengan ago (memimpin). Pada awalnya, strategi berarti kegiatan memimpin militer dalam menjalankan tugas-tugasnya dilapangan. Kemudian konsep strategi diterapkan pula dalam bidang manajemen, dunia usaha, pengadilan, dan pendidikan. Hard, Langley dan Rose dalam sudjana (1986) mengemukakan “Strategi is perceived as plan or a set of explisit intention preceeding an controling actions” (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan). Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi melalui alternatif pemilihan tindakan yang diperlukan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Teknologi
Menurut Djoyohadikusumo (1994 : 222) teknologi, berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Teknologi adalah rekayasa manusia untuk memecahkan masalah dalam kehidupan dengan efektif dan efisien.
4. Informasi
Informasi sering disebut pesan (message), yang mengandung arti informasi yang datang dari pengirim pesan yang ditunjukkan kepada penerima pesan. Sementara itu Gordon B. Davis menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu dan saat mendatang.
5. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Sedangkan menurut Harold Lasswell (1960) Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa?.
C. Strategi Perencanaan TIK Dalam Pendidikan
Keberhasilan implementasi TIK ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya diperlukan strategi perencanaan implementasi dengan memperhatikan berbagai macam aspek, seperti out come, pembiayaan, pihak yang bertanggung jawab, sumber yang dibutuhkan dan aspek evaluasi. Perencanaan perlu dilakukan dengan baik dengan mengakomodasi berbagai sumber seperti tujuan (goals), manusia, fasilitas, masyarakat, kebutuhan berbagai pihak, kemampuan yang dimiliki oleh sekolah dan daya dukung pihak-pihak luar.
Pentingnya perencanaan diungkapkan Bracewell. R (1999), bahwa strategi perencanaan TIK disekolah memerlukan strategi khusus dengan mengidentifikasi beberapa faktor penting seperti keluaran (out comes) yang berisi tentang apa yang nanti diharapkan tercapai dengan menerapkan TIK di sekolah dan keluaran yang berupa profil sumber daya yang menguasai TIK. Setelah itu strategi pencapaian dari keluaran ditentukan meliputi waktu yang dibutuhkan (berupa target pencapaian baik jangka pendek dan jangka panjang), menentukan pihak yang bertanggung jawab (dalam hal ini menentukan tim khusus), dan menentukan pembiayaan TIK meliputi pengelolaan dan sumber pembiayaan. Sumber-sumber ini diperlukan untuk keberlangsungan TIK, diantaranya untuk pengadaan fasilitas insentif penyelenggara dan pengelola, pemeliharaan (maintenance), menyelenggarakan event-event publishing produk TIK sebagai sosialisasi hasil kepada pihak luar baik sekolah lain, pemakai, maupun masyarakat luas.
D. Komponen Strategi Perencanaan TIK
Perencanaan TIK membutuhkan komponen-komponen strategi yang meliputi pengajar, waktu, prinsip-prinsip perencanaan, manajemen, proyek, integrasi dengan kurikulum, pembelajaran yang profesional, aspek pembiayaan dan evaluasi
Prinsip-prinsip perencanaan
Hal ini sebagai dasar dalam merumuskan tujuan yang ideal sesuai dengan kaidah teoritik dan konseptual ilmu perencanaan (Planning Study). Prinsip-prinsip perencanaan adalah :
Perencanaan hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan mantap. Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai budaya, nilai moral, nilai religius, maupun gabungan dari ketiganya. Acuan nilai yang jelas dan mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk menghasilkan rencana yang sebaik baiknya
Perencanaan hendaknya berangkat dari tujuan umum. Tujuan umum itu dirinci menjadi khusus, kemudian bila masih bisa dirinci menjadi tujuan khusus, itu dirinci menjadi lebih rinci lagi. Adanya rumusan tujuan umum dan tujuan tujuan khusus yang terinci akan menyebabkan berbagai unsur dalam perencanaan memiliki relevansi yang tinggi dengan tujuan yang akan dicapai.
Perencanaan hendaknya realistis. Perencanaan hendaknya disesuaikan dengan Sumber daya dan dana yang tersedia. Dalam hal sumber daya, hendaknya dipertimbangkan kuantitas maupun kualitas manusia dan perangkat penunjangnya. Perencanaan sebaiknya tidak mengacu pada sumber daya dan yang diperkirakan akan dapat disediakan, melainkan pada sumber daya dan dana yang nyata nyata ada.
Perencanaan hendaknya mempertimbangkan kondisi sosio budaya masyarakat, baik yang mendukung maupun menghambat pelaksanaan rencana nanti. Kondisi sosio budaya tersebut misalnya sistem nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita cita. Terhadap kondisi sosio budaya ymg mendukung pelaksanaan rencana, hendaknya telah direncanakan cara memanfaatkan secara maksimal faktor pendukung itu. Sedangkan terhadap kondisi sosio budaya yang menghambat, hendaknyta telah direncanakan cara untuk mengantisipasinya dan menekannya menjadi sekecil-kecilnya.
Perencanaan hendaknya fleksibel. Meskipun berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan rencana telah dipertimbangkan sebaik-baiknya, masih mungkin terjadi hal-hal di luar perhitungan perencana ketika rancana itu dilaksanakan. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan, hendaknya disediakan ruang gerak bagi kemungkinan penyimpangan dari rencana sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi di luar perhitungan perencana.
2. Manajemen
Manajemen menurut George R, Terry merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Directing)dan pengendalian (Controling), yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Perencanaan merupakan fungsi pertama yang fundamental dalam proses manajemen. Lancarnya fungsi-fungsi lainnya banyak bergantung pada perencanaan. Perencanaan bukan saja diperlukan untuk memulai pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya, seperti penggorganisasian, pengarahan, pengendalian dan lain-lain, tetapi juga diperlukan bagi setiap fungsi tersebut.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen POLC :
a. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
c. Fungsi Pengarahan (Directing)
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
d. Fungsi Pengendalian (Controling)
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
3. Proyek
Proyek adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dengan jelas dalam periode waktu dan anggaran yang telah ditentukan. Jadi proyek adalah kegiatan sementara yang membutuhkan sumber daya, mengeluarkan biaya dan menghasilkan sesuatu dalam jangka waktu tertentu, untuk mencapai tujuan yang spesifik. Proyek bisa mempunyai bentuk, ukuran, jangka waktu, dan kompleksitas yang bervariasi.
Proyek TIK biasanya dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sistem yang berakibat pada proses pendidikan yang tidak efektif dan tidak efisien. Proyek TIK memerlukan proses dan metodologi yang didukung oleh TIK. Proyek juga dapat menentukan bagaimana mencapai hasil/keluaran proyek dan menentukan kebutuhan, seperti orang, sumber daya (peralatan)
4. Waktu
Waktu adalah durasi dan waktu perkiraan penyelesaian pekerjaan. Pengaturan waktu digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu diselesaikan agar sebuah pekerjaan dapat dinyatakan selesai sepenuhnya.
Strategi pencapaian untuk mencapai harapan tercapainya TIK di sekolah dan profil sumber daya yang menguasai TIK meliputi waktu yang dibutuhkan berupa target pencapaian baik jangka pendek (Jangka waktu 1 tahun atau kurang) dan jangka panjang (Jangka waktu 5 tahun atau lebih).
5. Pengajar
Seorang pengajar bertanggung jawab terhadap pelajaran-pelajaran yang berbeda dengan mengkonsentrasikan pada pengembangan keterampilan-keterampilan TIK dan transmisi pengetahuan.
Pengajar perlu mengembangkan melek TIK mereka, mempelajari bagaimana menerapkan TIK kepada sekumpulan tugas personal dan profesional. Penekanannya adalah pada pelatihan dalam serangkaian alat-alat dan aplikasi-aplikasi, dan meningkatkan kesadaran mereka tentang peluang-peluang menerapkan TIK kepada pengajaran mereka dimasa datang.
6. Integrasi dengan Kurikulum
Integrasi adalah koordinasi rencana untuk menyusun dokumen yang konsisten dan koheren. Dalam hal ini TIK terkait dengan kurikulum terutama sebagai dasar dalam perumusan tujuan pemenuhan bahan pembelajaran, strategi pembelajaran dan evaluasi. TIK pada dasarnya sebagai alat untuk membantu (support) pencapaian target kurikulum. Dalam hal ini TIK berfungsi sebagai tambahan (suplement), pelengkap (complement), pengayaan (enrichment), dan pengganti (substitution) sistem pembelajaran tradisional sebagaimana digariskan dalam kurikulum
7. Pembelajaran yang professional
TIK menuntut pola pembelajaran modern, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga pembelajaran ini lebih mengaktifkan peserta didik, dan terpusat pada kebutuhan, minat (Learning by interest), bakat dan kemampuan peserta didik dan menggunakan berbagai learning resources, sehingga pembelajaran akan sangat bermakna (meaningful). Aspek-aspek tersebut merupakan pola dasar pembelajaran untuk diaplikasikan dalam pembelajaran berbasis TIK.
8. Aspek Pembiayaan
Hal ini menjadi fokus perencanaan yang mempertimbangkan : perolehan sumber pendanaan, pola pengelolaan dana yang diperoleh, responsibility, accountability, dan sustainability dana untuk kesinambungan dan keberlanjutan program TIK. Hal ini mengingat aplikasi TIK sarat dengan kebutuhan dana untuk pengadaan fasilitas, pengelolaan program, dan pemeliharaan fasilitas.
Dalam perencanaan aspek pendanaan diperlukan kejelasan sumber (clarity of budget resources) sehingga tidak menjadi permasalahan pada saat realisasi program.
9. Evaluasi
Evaluasi mencakup penilaian terhadap keseluruhan terhadap sistem sekolah. Pengembangan terhadap satu aspek seharusnya juga menciptakan pengembangan terhadap aspek lainnya.
Evaluasi seharusnya memberikan kemungkinan bagi sebuah sistem untuk menentukan apakah hasil-hasilnya telah terpenuhi, dan kemudian meninjau dan merevisi berdasarkan hal itu. Alokasi-alokasi anggaran, kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur TIK seharusnya bersesuaian dengan visi, filsafat-filsafat pengajaran dan pilihan-pilihan kurikulum.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah :
Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi melalui alternatif pemilihan tindakan yang diperlukan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Strategi perencanaan TIK disekolah memerlukan strategi khusus dengan mengidentifikasi beberapa faktor penting seperti keluaran (out comes) yang berisi tentang apa yang nanti diharapkan tercapai dengan menerapkan TIK di sekolah dan keluaran yang berupa profil sumber daya yang menguasai TIK. Perencanaan ini dibutuhkan beberapa komponen yang mendukung.
Komponen-komponen strategi perencanaan TIK yang meliputi pengajar, waktu, prinsip-prinsip perencanaan, manajemen, proyek, integrasi dengan kurikulum, pembelajaran yang profesional, aspek pembiayaan dan evaluasi
Tim Manajemen Proyek – Anggota tim proyek yang terlibat dalam proyek langsung kegiatan manajemen proyek.
Sponsor - orang atau kelompok yang menyediakan sumber daya keuangan, baik berupa uang atau bukan untuk proyek.
Influencer - orang atau kelompok yang, meski tidak terkait langsung pada pengadaan atau penggunaan keluaran proyek, namun dapat secara positif atau negatif memengaruhi jalannya proyek karena posisi mereka di organisasi atau di masyarakat.
Project end-user - dalam konsep rekayasa perangkat lunak adalah abstraksi kelompok orang (target pengguna atau pengguna yang diharapkan) yang pada akhirnya lunak mengoperasikan sebuah perangkat lunak. Mereka dapat juga disebut ‘pembeli’ atau ‘pemilik’ dari produk.
Champion proyek – penasihat proyek atau orang yang akan mendukung proyek sepanjang jalan.
.PROSES PERENCANAAN
1. Menentukan tujuan perencanaan
2. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan
3. Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang
4. Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan
5. Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya
Tahap Perencanaan Proyek
Mulai dengan “keluaran tahap inisiasi” –menyiapkan project charter, pernyataan ruang lingkup, merekrut manajer proyek
Apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, berapa biayanya, bagaimana urutannya – penyiapan rencana kerja dan work breakdown structure
Berakhir dengan formulasi akhir “rencana proyek”
Dr Achmad Jutika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung : PT Refika Aditama, 2007) hlm. 9
Wina Sanjaya, M.Pd, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Group, 2008) hlm. 23-24
Faridah alawiyah M.P.d, disampaikan dalam perkuliahan di STIT At-Taqwa
Onong Uchana Effenndy, Prof. Sistem Informasi Manajemen. (Bandung : Mandar Maju, 1989)
Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia , Analisis pengertian komunikasi dan lima unsur komunikasi menurut Harold lasswel, 2007
Onong Uchjana Effendy, Prof, Sistem Informasi Manajemen, (Bandung : PT Mandar Maju, 1989) hlm7
Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia, Fungsi Manajemen : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian - Belajar di Internet Ilmu Teori Ekonomi Manajemen, 2006
Rusli, M.Soc.Sc, Teknologi Komunikasi dan Informasi Dalam Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Pers , 2009) hlm 46
Ibid. hlm 24
1. Strategi
Istilah strategi berasal dari kata benda strategos, merupakan gabungan dari kata stratos (militer), dengan ago (memimpin). Pada awalnya, strategi berarti kegiatan memimpin militer dalam menjalankan tugas-tugasnya dilapangan. Kemudian konsep strategi diterapkan pula dalam bidang manajemen, dunia usaha, pengadilan, dan pendidikan. Hard, Langley dan Rose dalam sudjana (1986) mengemukakan “Strategi is perceived as plan or a set of explisit intention preceeding an controling actions” (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan). Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi melalui alternatif pemilihan tindakan yang diperlukan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Teknologi
Menurut Djoyohadikusumo (1994 : 222) teknologi, berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Teknologi adalah rekayasa manusia untuk memecahkan masalah dalam kehidupan dengan efektif dan efisien.
4. Informasi
Informasi sering disebut pesan (message), yang mengandung arti informasi yang datang dari pengirim pesan yang ditunjukkan kepada penerima pesan. Sementara itu Gordon B. Davis menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu dan saat mendatang.
5. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Sedangkan menurut Harold Lasswell (1960) Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa?.
C. Strategi Perencanaan TIK Dalam Pendidikan
Keberhasilan implementasi TIK ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya diperlukan strategi perencanaan implementasi dengan memperhatikan berbagai macam aspek, seperti out come, pembiayaan, pihak yang bertanggung jawab, sumber yang dibutuhkan dan aspek evaluasi. Perencanaan perlu dilakukan dengan baik dengan mengakomodasi berbagai sumber seperti tujuan (goals), manusia, fasilitas, masyarakat, kebutuhan berbagai pihak, kemampuan yang dimiliki oleh sekolah dan daya dukung pihak-pihak luar.
Pentingnya perencanaan diungkapkan Bracewell. R (1999), bahwa strategi perencanaan TIK disekolah memerlukan strategi khusus dengan mengidentifikasi beberapa faktor penting seperti keluaran (out comes) yang berisi tentang apa yang nanti diharapkan tercapai dengan menerapkan TIK di sekolah dan keluaran yang berupa profil sumber daya yang menguasai TIK. Setelah itu strategi pencapaian dari keluaran ditentukan meliputi waktu yang dibutuhkan (berupa target pencapaian baik jangka pendek dan jangka panjang), menentukan pihak yang bertanggung jawab (dalam hal ini menentukan tim khusus), dan menentukan pembiayaan TIK meliputi pengelolaan dan sumber pembiayaan. Sumber-sumber ini diperlukan untuk keberlangsungan TIK, diantaranya untuk pengadaan fasilitas insentif penyelenggara dan pengelola, pemeliharaan (maintenance), menyelenggarakan event-event publishing produk TIK sebagai sosialisasi hasil kepada pihak luar baik sekolah lain, pemakai, maupun masyarakat luas.
D. Komponen Strategi Perencanaan TIK
Perencanaan TIK membutuhkan komponen-komponen strategi yang meliputi pengajar, waktu, prinsip-prinsip perencanaan, manajemen, proyek, integrasi dengan kurikulum, pembelajaran yang profesional, aspek pembiayaan dan evaluasi
Prinsip-prinsip perencanaan
Hal ini sebagai dasar dalam merumuskan tujuan yang ideal sesuai dengan kaidah teoritik dan konseptual ilmu perencanaan (Planning Study). Prinsip-prinsip perencanaan adalah :
Perencanaan hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan mantap. Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai budaya, nilai moral, nilai religius, maupun gabungan dari ketiganya. Acuan nilai yang jelas dan mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk menghasilkan rencana yang sebaik baiknya
Perencanaan hendaknya berangkat dari tujuan umum. Tujuan umum itu dirinci menjadi khusus, kemudian bila masih bisa dirinci menjadi tujuan khusus, itu dirinci menjadi lebih rinci lagi. Adanya rumusan tujuan umum dan tujuan tujuan khusus yang terinci akan menyebabkan berbagai unsur dalam perencanaan memiliki relevansi yang tinggi dengan tujuan yang akan dicapai.
Perencanaan hendaknya realistis. Perencanaan hendaknya disesuaikan dengan Sumber daya dan dana yang tersedia. Dalam hal sumber daya, hendaknya dipertimbangkan kuantitas maupun kualitas manusia dan perangkat penunjangnya. Perencanaan sebaiknya tidak mengacu pada sumber daya dan yang diperkirakan akan dapat disediakan, melainkan pada sumber daya dan dana yang nyata nyata ada.
Perencanaan hendaknya mempertimbangkan kondisi sosio budaya masyarakat, baik yang mendukung maupun menghambat pelaksanaan rencana nanti. Kondisi sosio budaya tersebut misalnya sistem nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita cita. Terhadap kondisi sosio budaya ymg mendukung pelaksanaan rencana, hendaknya telah direncanakan cara memanfaatkan secara maksimal faktor pendukung itu. Sedangkan terhadap kondisi sosio budaya yang menghambat, hendaknyta telah direncanakan cara untuk mengantisipasinya dan menekannya menjadi sekecil-kecilnya.
Perencanaan hendaknya fleksibel. Meskipun berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan rencana telah dipertimbangkan sebaik-baiknya, masih mungkin terjadi hal-hal di luar perhitungan perencana ketika rancana itu dilaksanakan. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan, hendaknya disediakan ruang gerak bagi kemungkinan penyimpangan dari rencana sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi di luar perhitungan perencana.
2. Manajemen
Manajemen menurut George R, Terry merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Directing)dan pengendalian (Controling), yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Perencanaan merupakan fungsi pertama yang fundamental dalam proses manajemen. Lancarnya fungsi-fungsi lainnya banyak bergantung pada perencanaan. Perencanaan bukan saja diperlukan untuk memulai pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya, seperti penggorganisasian, pengarahan, pengendalian dan lain-lain, tetapi juga diperlukan bagi setiap fungsi tersebut.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen POLC :
a. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
c. Fungsi Pengarahan (Directing)
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
d. Fungsi Pengendalian (Controling)
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
3. Proyek
Proyek adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dengan jelas dalam periode waktu dan anggaran yang telah ditentukan. Jadi proyek adalah kegiatan sementara yang membutuhkan sumber daya, mengeluarkan biaya dan menghasilkan sesuatu dalam jangka waktu tertentu, untuk mencapai tujuan yang spesifik. Proyek bisa mempunyai bentuk, ukuran, jangka waktu, dan kompleksitas yang bervariasi.
Proyek TIK biasanya dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sistem yang berakibat pada proses pendidikan yang tidak efektif dan tidak efisien. Proyek TIK memerlukan proses dan metodologi yang didukung oleh TIK. Proyek juga dapat menentukan bagaimana mencapai hasil/keluaran proyek dan menentukan kebutuhan, seperti orang, sumber daya (peralatan)
4. Waktu
Waktu adalah durasi dan waktu perkiraan penyelesaian pekerjaan. Pengaturan waktu digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu diselesaikan agar sebuah pekerjaan dapat dinyatakan selesai sepenuhnya.
Strategi pencapaian untuk mencapai harapan tercapainya TIK di sekolah dan profil sumber daya yang menguasai TIK meliputi waktu yang dibutuhkan berupa target pencapaian baik jangka pendek (Jangka waktu 1 tahun atau kurang) dan jangka panjang (Jangka waktu 5 tahun atau lebih).
5. Pengajar
Seorang pengajar bertanggung jawab terhadap pelajaran-pelajaran yang berbeda dengan mengkonsentrasikan pada pengembangan keterampilan-keterampilan TIK dan transmisi pengetahuan.
Pengajar perlu mengembangkan melek TIK mereka, mempelajari bagaimana menerapkan TIK kepada sekumpulan tugas personal dan profesional. Penekanannya adalah pada pelatihan dalam serangkaian alat-alat dan aplikasi-aplikasi, dan meningkatkan kesadaran mereka tentang peluang-peluang menerapkan TIK kepada pengajaran mereka dimasa datang.
6. Integrasi dengan Kurikulum
Integrasi adalah koordinasi rencana untuk menyusun dokumen yang konsisten dan koheren. Dalam hal ini TIK terkait dengan kurikulum terutama sebagai dasar dalam perumusan tujuan pemenuhan bahan pembelajaran, strategi pembelajaran dan evaluasi. TIK pada dasarnya sebagai alat untuk membantu (support) pencapaian target kurikulum. Dalam hal ini TIK berfungsi sebagai tambahan (suplement), pelengkap (complement), pengayaan (enrichment), dan pengganti (substitution) sistem pembelajaran tradisional sebagaimana digariskan dalam kurikulum
7. Pembelajaran yang professional
TIK menuntut pola pembelajaran modern, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga pembelajaran ini lebih mengaktifkan peserta didik, dan terpusat pada kebutuhan, minat (Learning by interest), bakat dan kemampuan peserta didik dan menggunakan berbagai learning resources, sehingga pembelajaran akan sangat bermakna (meaningful). Aspek-aspek tersebut merupakan pola dasar pembelajaran untuk diaplikasikan dalam pembelajaran berbasis TIK.
8. Aspek Pembiayaan
Hal ini menjadi fokus perencanaan yang mempertimbangkan : perolehan sumber pendanaan, pola pengelolaan dana yang diperoleh, responsibility, accountability, dan sustainability dana untuk kesinambungan dan keberlanjutan program TIK. Hal ini mengingat aplikasi TIK sarat dengan kebutuhan dana untuk pengadaan fasilitas, pengelolaan program, dan pemeliharaan fasilitas.
Dalam perencanaan aspek pendanaan diperlukan kejelasan sumber (clarity of budget resources) sehingga tidak menjadi permasalahan pada saat realisasi program.
9. Evaluasi
Evaluasi mencakup penilaian terhadap keseluruhan terhadap sistem sekolah. Pengembangan terhadap satu aspek seharusnya juga menciptakan pengembangan terhadap aspek lainnya.
Evaluasi seharusnya memberikan kemungkinan bagi sebuah sistem untuk menentukan apakah hasil-hasilnya telah terpenuhi, dan kemudian meninjau dan merevisi berdasarkan hal itu. Alokasi-alokasi anggaran, kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur TIK seharusnya bersesuaian dengan visi, filsafat-filsafat pengajaran dan pilihan-pilihan kurikulum.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah :
Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi melalui alternatif pemilihan tindakan yang diperlukan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Strategi perencanaan TIK disekolah memerlukan strategi khusus dengan mengidentifikasi beberapa faktor penting seperti keluaran (out comes) yang berisi tentang apa yang nanti diharapkan tercapai dengan menerapkan TIK di sekolah dan keluaran yang berupa profil sumber daya yang menguasai TIK. Perencanaan ini dibutuhkan beberapa komponen yang mendukung.
Komponen-komponen strategi perencanaan TIK yang meliputi pengajar, waktu, prinsip-prinsip perencanaan, manajemen, proyek, integrasi dengan kurikulum, pembelajaran yang profesional, aspek pembiayaan dan evaluasi
Tim Manajemen Proyek – Anggota tim proyek yang terlibat dalam proyek langsung kegiatan manajemen proyek.
Sponsor - orang atau kelompok yang menyediakan sumber daya keuangan, baik berupa uang atau bukan untuk proyek.
Influencer - orang atau kelompok yang, meski tidak terkait langsung pada pengadaan atau penggunaan keluaran proyek, namun dapat secara positif atau negatif memengaruhi jalannya proyek karena posisi mereka di organisasi atau di masyarakat.
Project end-user - dalam konsep rekayasa perangkat lunak adalah abstraksi kelompok orang (target pengguna atau pengguna yang diharapkan) yang pada akhirnya lunak mengoperasikan sebuah perangkat lunak. Mereka dapat juga disebut ‘pembeli’ atau ‘pemilik’ dari produk.
Champion proyek – penasihat proyek atau orang yang akan mendukung proyek sepanjang jalan.
.PROSES PERENCANAAN
1. Menentukan tujuan perencanaan
2. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan
3. Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang
4. Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan
5. Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya
Tahap Perencanaan Proyek
Mulai dengan “keluaran tahap inisiasi” –menyiapkan project charter, pernyataan ruang lingkup, merekrut manajer proyek
Apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, berapa biayanya, bagaimana urutannya – penyiapan rencana kerja dan work breakdown structure
Berakhir dengan formulasi akhir “rencana proyek”
Dr Achmad Jutika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung : PT Refika Aditama, 2007) hlm. 9
Wina Sanjaya, M.Pd, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Group, 2008) hlm. 23-24
Faridah alawiyah M.P.d, disampaikan dalam perkuliahan di STIT At-Taqwa
Onong Uchana Effenndy, Prof. Sistem Informasi Manajemen. (Bandung : Mandar Maju, 1989)
Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia , Analisis pengertian komunikasi dan lima unsur komunikasi menurut Harold lasswel, 2007
Onong Uchjana Effendy, Prof, Sistem Informasi Manajemen, (Bandung : PT Mandar Maju, 1989) hlm7
Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia, Fungsi Manajemen : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian - Belajar di Internet Ilmu Teori Ekonomi Manajemen, 2006
Rusli, M.Soc.Sc, Teknologi Komunikasi dan Informasi Dalam Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Pers , 2009) hlm 46
Ibid. hlm 24
Etika dalam Penggunaan TIK
A. Pengertian Etika Dalam penggunaan TIK
Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
Untuk menerapkan etika TIK di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di dalam TIK di antaranya adalah :
1. tujuan teknologi informasi :memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkaria jika tanpa menggunakan teknologi informasi dan aktivitasnya.
2. Prinsip High–tech–high– touch :jangan memiliki ketergantungan terhadap teknologi tercanggih tetapi lebih penting adalah meninggkatkan kemampuan aspek “high touch “ yaitu “manusia” .
3. Sesuaikan tenologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi dapat mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi informasi .
B. Etika dalam penggunaan TIK
Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi , dan memhami hukum . Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam bidang TIK , di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang akan mereka gunakan apakh legal atau illegal, karena program atau sisten operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license agreement .
Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal tersebut.Hukum Hakcipta Bertujuan melindungi hak pembuat dalm menistribusikan , menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut . pelindungan yang di dapatkan oleh pembuat (author) pelindongan terhadap penjiplakan (plagiat) oleh orang lain .hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli , sebab bisa saja seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas si pakai dan di distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan open source.
C. Etika TIK dalam pendidikan
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaaan TIK karena dalam dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK sesudah dunia bisnis dan hiburan.
1. Dunia pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral
Isu pokok etika dan moral dalam dunia pendidikan dititik beratkan karena fungsi dan tujuan pendidikan adalah untuk mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang begitu esat memerlukan sentuhan etika dan moral karena penyalahguanaan teknologi informasi akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan lebih besar dibandingkan kerugian materi. Dunia pendidikan harus member contoh yang baik dalam mendidik dan mensosialisasikan penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta menghormati HAKI.
Dalam menghadapi akses informasi tantangn yang dihadapi dunia pendidikan perlu pandai menyaring (memfilter) agar mampu menjamin dan memdapatkan informasi yan berkualitas. Ada sebuah pemikiran bahwa sebuah penanggulangan dalam isu ini bahwa dunia pendidikan harus mengemas suatu etika dan moral dalam pembelajaran atau mata kuliah TIK. Bagaimana kurikulum dikembangkan agar pelajar atau mahasiswa dapat menyadari bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika danmoral sehingga tidak terjadi penyalahgunaan TIK.
2. Sumber daya manusia
Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas berestetika professional dan malmiliki kemampuan yang handal dalam era informasi ini. Dalam bebebrapa seminar, kreteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran dalam merekayasa software: membangun menggunakan , menilai dan melaksanakan sisitem informasi atau dengan kata l.ain harusmemiliki kemapuan Hard Skill (penguasaan bahasa pemrograman penguasaan data bes/DBMS atau midlware dan pengetahuan jaringan) dan softskill (kepemimpinan atau, garis komunikasi metodologi pengembangan sisten dan kerjasama team).Isu ketiga: Desain dan konten. Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah. Desain dan konten dapat mempengaruhi pandangan kita dalam berbagai aktifitas. Oleh karena itu, desain dan konten informasi harus benar-benar diperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lainnya.
KESIMPULAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satu sarana yang dapat memudahkan dalam pencarian informasi serta memudahkan pula dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam penggunaannya tetap harus memperhatikan beberapa etika, karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode etik tertentu.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK.
1. Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat
2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.
3. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem.
4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun.
5. Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.
6. Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya, pencantuman url website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik
8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung.
Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
Untuk menerapkan etika TIK di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di dalam TIK di antaranya adalah :
1. tujuan teknologi informasi :memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkaria jika tanpa menggunakan teknologi informasi dan aktivitasnya.
2. Prinsip High–tech–high– touch :jangan memiliki ketergantungan terhadap teknologi tercanggih tetapi lebih penting adalah meninggkatkan kemampuan aspek “high touch “ yaitu “manusia” .
3. Sesuaikan tenologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi dapat mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi informasi .
B. Etika dalam penggunaan TIK
Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi , dan memhami hukum . Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam bidang TIK , di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang akan mereka gunakan apakh legal atau illegal, karena program atau sisten operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license agreement .
Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal tersebut.Hukum Hakcipta Bertujuan melindungi hak pembuat dalm menistribusikan , menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut . pelindungan yang di dapatkan oleh pembuat (author) pelindongan terhadap penjiplakan (plagiat) oleh orang lain .hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli , sebab bisa saja seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas si pakai dan di distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan open source.
C. Etika TIK dalam pendidikan
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaaan TIK karena dalam dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK sesudah dunia bisnis dan hiburan.
1. Dunia pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral
Isu pokok etika dan moral dalam dunia pendidikan dititik beratkan karena fungsi dan tujuan pendidikan adalah untuk mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang begitu esat memerlukan sentuhan etika dan moral karena penyalahguanaan teknologi informasi akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan lebih besar dibandingkan kerugian materi. Dunia pendidikan harus member contoh yang baik dalam mendidik dan mensosialisasikan penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta menghormati HAKI.
Dalam menghadapi akses informasi tantangn yang dihadapi dunia pendidikan perlu pandai menyaring (memfilter) agar mampu menjamin dan memdapatkan informasi yan berkualitas. Ada sebuah pemikiran bahwa sebuah penanggulangan dalam isu ini bahwa dunia pendidikan harus mengemas suatu etika dan moral dalam pembelajaran atau mata kuliah TIK. Bagaimana kurikulum dikembangkan agar pelajar atau mahasiswa dapat menyadari bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika danmoral sehingga tidak terjadi penyalahgunaan TIK.
2. Sumber daya manusia
Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas berestetika professional dan malmiliki kemampuan yang handal dalam era informasi ini. Dalam bebebrapa seminar, kreteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran dalam merekayasa software: membangun menggunakan , menilai dan melaksanakan sisitem informasi atau dengan kata l.ain harusmemiliki kemapuan Hard Skill (penguasaan bahasa pemrograman penguasaan data bes/DBMS atau midlware dan pengetahuan jaringan) dan softskill (kepemimpinan atau, garis komunikasi metodologi pengembangan sisten dan kerjasama team).Isu ketiga: Desain dan konten. Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah. Desain dan konten dapat mempengaruhi pandangan kita dalam berbagai aktifitas. Oleh karena itu, desain dan konten informasi harus benar-benar diperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lainnya.
KESIMPULAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satu sarana yang dapat memudahkan dalam pencarian informasi serta memudahkan pula dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam penggunaannya tetap harus memperhatikan beberapa etika, karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode etik tertentu.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK.
1. Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat
2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.
3. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem.
4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun.
5. Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.
6. Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya, pencantuman url website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik
8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung.
Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran
Peluncuran WWW (world Wide Web) pada 1990-an telah membuka babak baru dalan perkembangan internet yang sudah ada sejak 1950-an. Sejak saat itu tulang punggung utama internet tulang punggung utama internet sedah berpindah dari DARPA dan badan penelitian ke perusahaan swasta di Amerika Serikat. Hanya setelah digunakan untuk untuk transaksi bisnis dan komersil, potensi internet menjadi semakin jelas. Dengan demikian, internet tidak lagi merupakan a sleeping giant.
Kini, selain di gunakan untuk mengakses berbagai informasi, internet juga digunakan sebagi alat pembayaran, perdagangan, pemasaran dan pendidikan. Untuk dapat menggunakannya, perlu diketahui URL (Uniform Resource Locator). Suatu contoh alamat web di internet yang mempunyai format generik http://www.gu.edu.au/gwis/cinemeidahome.html.
Setelah diberikan sayap WWW, internet berkembang pesat menjadi museum maya, perpustakaan maya dan pasar raya informasi maya yang paling besar di dunia. Justru itu, ia dijadikan dasar untuk membangun duni informasi dunia.
A. Pengertian Internet
Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, INTERNET menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX. Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS atau UNIX), INTERNET mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan menggunakan “bahasa” yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data. Pada dasarnya inilah yang menyebabkan besarnya dimensi INTERNET. Dengan demikian, definisi INTERNET ialah “jaringannya jaringan”, dengan menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa bergantung kepada jenis komputernya.
Selain itu juga Internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Secara umum Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan berbagai mesin komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Mesin komputer tersebut dapat berupa server, PC, handphone, PDA, dan lain-lain.
B. Pengertian Internet Menurut Para Ahli
Ada beberapa ahli yang menyebutkan pengartian internet antara lain ialah:
1. Wiliams, merumuskan internet sebagai “a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resours`
2. Kitao mengatahan bahwa internet merupakan suatu jaringan computer lainnya ke seluruh penjuru dunia.
C. Prinsip Kerja Internet
Bagaimana sebuah mesin komputer dapat terhubung ke internet?
Anda tentu masih ingat tentang jaringan komputer. Ya, sebuah komputer dapat terhubung dengan komputer lain dalam sebuah jaringan, yang disebut network. Jaringan computer juga dapat saling terhubung membentuk sebuah jaringan yang kompleks yang disebut sebagai internet. Mereka terhubung baik melalui kabel, saluran telepon, serat optik, satelit, frekuensi saluran handphone, serta media apa saja yang mungkin dialiri data.
Lalu bagaimana komputer Anda dapat terhubung ke internet? Salah satu caranya adalah memanfaatkan layanan dari perusahaan penyedia akses internet, yang disebut dengan ISP (Internet Service Provider). Dengan adanya ISP, maka komputer dapat berhubungan dan bertukar data dengan komputer lain di seluruh dunia.
D. Fungsi Internet
Menurut kenji kitao, setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (kitao, 1998), yaitu fungsi sebagi alat komunikasi, sebagi alat mengakses informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, serta fungsi tambahan, fungsi pelengkapan dan funsi pengganti
1. Fungsi Alat Komunikasi
Internet berfungsi sebagi alat komunikasi, karena Internet dapat menghubungkan kita dengan berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia.Misalnya kita bisa kirim data atau surat dengan berbagai pihak diseluruh dunia dengan menggunakan fasilitas Electronic mail (E-mail). Selain fasilitas Electronic mail internet juga menyediakan fasilitas untuk ngobrol yang dalam internet disebut chatting. Kemampuan internet lainnya adalah Usenet ,yaitu forum yang disediakan bagi pengguna internet untuk berbagi informasi dan pemikiran mengenai suatu topk melalui bulettin elektronik. Dengan menggunakan forum ini,pengguna dapat mengirim pesan mngenai topik bersangkutan dan menerima tanggapan dari pihak lain. Selain berkomunikasi lewat e-mail bisa juga berkomunikasi atau berdiskusi lewat chatting maupun mailing list.
2. Fungsi Alat informasi
Melalui internet kita juga dapat mengakses berbagai informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah tanpa harus berlangganan dan Internet juga terhubung dengan ratusan katalog perpustakaan, sehingga penggunaannya dapat meneliti ribuan data base yang terbuka untuk umum melalui jaringan tersebut yang disediakan oleh perusahaan, pemerintah ataupun niralaba. Pengguna internet dapat mempergunakan informasi ini untuk berbagai keperluan bisnisnya, sehingga bisa mengetahui kondisi lingkungan termasuk pesaing dan perkembangan kepentingan para stakeholder.Beberapa metode atau alat untuk mengakses komputer dan mencari file yang dapat diterapkan melalui internet adalah gopher, archie, dan wide area information servers.
3. Fungsi pendidikan dan pembelajaran
Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai Negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pembelajaran. Pembelajaran melalui internet dapat di berikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah:
a) Electronic mail
b) Bulletin boards / newsgroups for discussin of special group
c) Interactive tutorials on the web
d) Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay chat.
4. Fungsi Tambahan
Dikatakan berfungsi sebagi suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memenafaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya hanya oprasional.
5. Fungsi Pelengkap
Dikatakan berfungsi sebagi komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembalajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
6. Fungsi pengganti
Beberapa perguruan tinggi di Negara-negara maju memberikan beberapa alternative model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada peserta didik. Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih para mahasiswa yaitu apakah mereka akan mangikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan secara (1) konvensional (tatap muka) saja, atau (2) sebagian secara tatap muka muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
E. Pemanfaatan Internet dalam pembelajaran
Apa yang dapat dilakukan dengan internet untuk pembelajaran diantaranya yaitu:
1. Browsing
Istilah umum dalam menjelajahi dunia maya internet Dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang disebut browser (web browser) Contoh web browser:
a) Internet Explorer
b) Netscape Navigator
c) Mozilla FireFox
d) Opera
2. Sumber Bahan Ajar
Internet menyimpan informasi yang tanpa batas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi dan data bahan belajar. Diantaranya:
a. Perputakaan Digital
salah satu jenis perpustakaan yang besar koleksinya, kita dapat menemukan berbagai jenis buku dan informasi yang terkandung didalamnya.
misalnya: www.dglib.uns.ac.id, perpustakaan digital UNS Surakarta
b. Sumber belajar Online
Ada situs-situs berfungsi sebagai penyedia bahan belajar mulai dari pengetahuan yang bersifat umum hingga yang materi pelajaran Misalnya:
www.howstuffworks.com dan www.ilmukomputer.com
c. E-Book (Electronic Book)
Fasilitas yang memberikan informasi tentang tambahan penjelasan dari sebuah buku
Misalnya: www.williamstalling.com, situs penunjang buku pegangan dalam mata kuliah Organisasi computer.
3. Searching
Proses mencari informasi dan data bahan belajar di internet. Infirmasi data yang belum diketahui dapat dicari dengan menggunakan mesin pencari (search engine)
Contoh search engine:
a) Google, www.google.com
b) Yahoo, www.yahoo.com
c) Lycos, www.lycos.com
d) Altavista, www.altavista.com
4. Kominukasi
Internet juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan untuk seseorang berkomunikasi, bahkan berkolaborasi. Fasilitas-fasilitas tersebut:
a) E-mail
Berasal dari kata electronic mail, Merupakan satu cara untuk mengirim pesan dalam format data elektronik. Penyedia layanan E-mail:
• Yahoo, di alamat http://mail.yahoo.com
• Plasa, di alamat www.plasa.com
• Telkom, di alamat www.telkom.com
• Gmail, dari Google di alamat http://mail.gmail.com
b) Chatting
Fasilitas dari internet yang memmungkin seseorang untuk berkomunikasi secara langsung (real time). Misalnya: Yahoo Messager.
c) Mailing List
Mailing List adalah sebuah aplikasi pada internet dimana kita dapat membuat sebuah komunitas untuk saling berdiskusi dan bertukar informasi dengan tema tertentu, semisal mailing list yang berisikan para pecinta fotografi, atau mailing list yang berisikan komunitas yang mempunyai hobi otomotif. Syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mengikuti sebuah mailing list adalah, Anda harus mempunyai email
5. Weblog (KLP C) Materi dari KLP A
Blog atau weblog adalah tren gaya hidup digital yang kian berkembang, hari demi hari. Di Internet, blog disediakan gratis untuk siapa saja. Termasuk desain, hosting hingga berbagai fungsi tambahan yang mempermanis tampilan blog. Gratis dan mudah diaplikasikan.
foto-foto, tulisan yang akan dimuat harus disiapkan terlebih dahulu (jangan lupa daftar nama dan alamat blog atau situs yang anda miliki).
Contoh weblog: www.blogger.com.
PENUTUP
1. Internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Secara umum Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan berbagai mesin komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Mesin komputer tersebut dapat berupa server, PC, handphone, PDA, dan lain-lain
2. Menurut kenji kitao, setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (kitao, 1998), yaitu fungsi sebagi alat komunikasi, sebagi alat mengakses informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, serta fungsi tambahan, fungsi pelengkapan dan funsi pengganti
3. Hal-hal yang bisa di lakukan internet dalam pembelajaran di antaranya: Bowsing, cetting, jadi sumber belajar dan Searching.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, Slide PUSTEKOM (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan)
Munir M,It, 2008 Kurikulum berbasisi teknologi informasi dan komunikasi Bandung: Alfabeta.
Puji Raharjo., Modul 3 Pelatihan Pemanfaatan Tik Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008 Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Aceh forum community. http://www.acehforum.or.id/internet-pengertian-sejarah-t17173.html
http://stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com/2007/10/fungsi-internet.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/fungsi-internet/
Aceh forum community. http://www.acehforum.or.id/internet-pengertian-sejarah-t17173.html
Puji Raharjo., Modul 3 Pelatihan Pemanfaatan Tik Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008 Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Hal. 4.
Munir M,It, Kurikulum berbasisi teknologi informasi dan komunikasi (bandung: Alfabeta, 2008), hal. 195
ibid., Hal 5
ibid.
Munir M,It, op cit., hal. 196
http://stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com/2007/10/fungsi-internet.html
ibid.,
Ibid., hal. 197
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/fungsi-internet/
Munir M,It, op cit., hal. 199
Departemen Pendidikan Nasional, Slide PUSTEKOM (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan)
Kini, selain di gunakan untuk mengakses berbagai informasi, internet juga digunakan sebagi alat pembayaran, perdagangan, pemasaran dan pendidikan. Untuk dapat menggunakannya, perlu diketahui URL (Uniform Resource Locator). Suatu contoh alamat web di internet yang mempunyai format generik http://www.gu.edu.au/gwis/cinemeidahome.html.
Setelah diberikan sayap WWW, internet berkembang pesat menjadi museum maya, perpustakaan maya dan pasar raya informasi maya yang paling besar di dunia. Justru itu, ia dijadikan dasar untuk membangun duni informasi dunia.
A. Pengertian Internet
Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, INTERNET menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX. Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS atau UNIX), INTERNET mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan menggunakan “bahasa” yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data. Pada dasarnya inilah yang menyebabkan besarnya dimensi INTERNET. Dengan demikian, definisi INTERNET ialah “jaringannya jaringan”, dengan menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa bergantung kepada jenis komputernya.
Selain itu juga Internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Secara umum Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan berbagai mesin komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Mesin komputer tersebut dapat berupa server, PC, handphone, PDA, dan lain-lain.
B. Pengertian Internet Menurut Para Ahli
Ada beberapa ahli yang menyebutkan pengartian internet antara lain ialah:
1. Wiliams, merumuskan internet sebagai “a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resours`
2. Kitao mengatahan bahwa internet merupakan suatu jaringan computer lainnya ke seluruh penjuru dunia.
C. Prinsip Kerja Internet
Bagaimana sebuah mesin komputer dapat terhubung ke internet?
Anda tentu masih ingat tentang jaringan komputer. Ya, sebuah komputer dapat terhubung dengan komputer lain dalam sebuah jaringan, yang disebut network. Jaringan computer juga dapat saling terhubung membentuk sebuah jaringan yang kompleks yang disebut sebagai internet. Mereka terhubung baik melalui kabel, saluran telepon, serat optik, satelit, frekuensi saluran handphone, serta media apa saja yang mungkin dialiri data.
Lalu bagaimana komputer Anda dapat terhubung ke internet? Salah satu caranya adalah memanfaatkan layanan dari perusahaan penyedia akses internet, yang disebut dengan ISP (Internet Service Provider). Dengan adanya ISP, maka komputer dapat berhubungan dan bertukar data dengan komputer lain di seluruh dunia.
D. Fungsi Internet
Menurut kenji kitao, setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (kitao, 1998), yaitu fungsi sebagi alat komunikasi, sebagi alat mengakses informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, serta fungsi tambahan, fungsi pelengkapan dan funsi pengganti
1. Fungsi Alat Komunikasi
Internet berfungsi sebagi alat komunikasi, karena Internet dapat menghubungkan kita dengan berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia.Misalnya kita bisa kirim data atau surat dengan berbagai pihak diseluruh dunia dengan menggunakan fasilitas Electronic mail (E-mail). Selain fasilitas Electronic mail internet juga menyediakan fasilitas untuk ngobrol yang dalam internet disebut chatting. Kemampuan internet lainnya adalah Usenet ,yaitu forum yang disediakan bagi pengguna internet untuk berbagi informasi dan pemikiran mengenai suatu topk melalui bulettin elektronik. Dengan menggunakan forum ini,pengguna dapat mengirim pesan mngenai topik bersangkutan dan menerima tanggapan dari pihak lain. Selain berkomunikasi lewat e-mail bisa juga berkomunikasi atau berdiskusi lewat chatting maupun mailing list.
2. Fungsi Alat informasi
Melalui internet kita juga dapat mengakses berbagai informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah tanpa harus berlangganan dan Internet juga terhubung dengan ratusan katalog perpustakaan, sehingga penggunaannya dapat meneliti ribuan data base yang terbuka untuk umum melalui jaringan tersebut yang disediakan oleh perusahaan, pemerintah ataupun niralaba. Pengguna internet dapat mempergunakan informasi ini untuk berbagai keperluan bisnisnya, sehingga bisa mengetahui kondisi lingkungan termasuk pesaing dan perkembangan kepentingan para stakeholder.Beberapa metode atau alat untuk mengakses komputer dan mencari file yang dapat diterapkan melalui internet adalah gopher, archie, dan wide area information servers.
3. Fungsi pendidikan dan pembelajaran
Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai Negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pembelajaran. Pembelajaran melalui internet dapat di berikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah:
a) Electronic mail
b) Bulletin boards / newsgroups for discussin of special group
c) Interactive tutorials on the web
d) Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay chat.
4. Fungsi Tambahan
Dikatakan berfungsi sebagi suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memenafaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya hanya oprasional.
5. Fungsi Pelengkap
Dikatakan berfungsi sebagi komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembalajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
6. Fungsi pengganti
Beberapa perguruan tinggi di Negara-negara maju memberikan beberapa alternative model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada peserta didik. Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih para mahasiswa yaitu apakah mereka akan mangikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan secara (1) konvensional (tatap muka) saja, atau (2) sebagian secara tatap muka muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
E. Pemanfaatan Internet dalam pembelajaran
Apa yang dapat dilakukan dengan internet untuk pembelajaran diantaranya yaitu:
1. Browsing
Istilah umum dalam menjelajahi dunia maya internet Dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang disebut browser (web browser) Contoh web browser:
a) Internet Explorer
b) Netscape Navigator
c) Mozilla FireFox
d) Opera
2. Sumber Bahan Ajar
Internet menyimpan informasi yang tanpa batas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi dan data bahan belajar. Diantaranya:
a. Perputakaan Digital
salah satu jenis perpustakaan yang besar koleksinya, kita dapat menemukan berbagai jenis buku dan informasi yang terkandung didalamnya.
misalnya: www.dglib.uns.ac.id, perpustakaan digital UNS Surakarta
b. Sumber belajar Online
Ada situs-situs berfungsi sebagai penyedia bahan belajar mulai dari pengetahuan yang bersifat umum hingga yang materi pelajaran Misalnya:
www.howstuffworks.com dan www.ilmukomputer.com
c. E-Book (Electronic Book)
Fasilitas yang memberikan informasi tentang tambahan penjelasan dari sebuah buku
Misalnya: www.williamstalling.com, situs penunjang buku pegangan dalam mata kuliah Organisasi computer.
3. Searching
Proses mencari informasi dan data bahan belajar di internet. Infirmasi data yang belum diketahui dapat dicari dengan menggunakan mesin pencari (search engine)
Contoh search engine:
a) Google, www.google.com
b) Yahoo, www.yahoo.com
c) Lycos, www.lycos.com
d) Altavista, www.altavista.com
4. Kominukasi
Internet juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan untuk seseorang berkomunikasi, bahkan berkolaborasi. Fasilitas-fasilitas tersebut:
a) E-mail
Berasal dari kata electronic mail, Merupakan satu cara untuk mengirim pesan dalam format data elektronik. Penyedia layanan E-mail:
• Yahoo, di alamat http://mail.yahoo.com
• Plasa, di alamat www.plasa.com
• Telkom, di alamat www.telkom.com
• Gmail, dari Google di alamat http://mail.gmail.com
b) Chatting
Fasilitas dari internet yang memmungkin seseorang untuk berkomunikasi secara langsung (real time). Misalnya: Yahoo Messager.
c) Mailing List
Mailing List adalah sebuah aplikasi pada internet dimana kita dapat membuat sebuah komunitas untuk saling berdiskusi dan bertukar informasi dengan tema tertentu, semisal mailing list yang berisikan para pecinta fotografi, atau mailing list yang berisikan komunitas yang mempunyai hobi otomotif. Syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mengikuti sebuah mailing list adalah, Anda harus mempunyai email
5. Weblog (KLP C) Materi dari KLP A
Blog atau weblog adalah tren gaya hidup digital yang kian berkembang, hari demi hari. Di Internet, blog disediakan gratis untuk siapa saja. Termasuk desain, hosting hingga berbagai fungsi tambahan yang mempermanis tampilan blog. Gratis dan mudah diaplikasikan.
foto-foto, tulisan yang akan dimuat harus disiapkan terlebih dahulu (jangan lupa daftar nama dan alamat blog atau situs yang anda miliki).
Contoh weblog: www.blogger.com.
PENUTUP
1. Internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Secara umum Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan berbagai mesin komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Mesin komputer tersebut dapat berupa server, PC, handphone, PDA, dan lain-lain
2. Menurut kenji kitao, setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (kitao, 1998), yaitu fungsi sebagi alat komunikasi, sebagi alat mengakses informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, serta fungsi tambahan, fungsi pelengkapan dan funsi pengganti
3. Hal-hal yang bisa di lakukan internet dalam pembelajaran di antaranya: Bowsing, cetting, jadi sumber belajar dan Searching.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, Slide PUSTEKOM (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan)
Munir M,It, 2008 Kurikulum berbasisi teknologi informasi dan komunikasi Bandung: Alfabeta.
Puji Raharjo., Modul 3 Pelatihan Pemanfaatan Tik Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008 Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Aceh forum community. http://www.acehforum.or.id/internet-pengertian-sejarah-t17173.html
http://stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com/2007/10/fungsi-internet.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/fungsi-internet/
Aceh forum community. http://www.acehforum.or.id/internet-pengertian-sejarah-t17173.html
Puji Raharjo., Modul 3 Pelatihan Pemanfaatan Tik Untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008 Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Hal. 4.
Munir M,It, Kurikulum berbasisi teknologi informasi dan komunikasi (bandung: Alfabeta, 2008), hal. 195
ibid., Hal 5
ibid.
Munir M,It, op cit., hal. 196
http://stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com/2007/10/fungsi-internet.html
ibid.,
Ibid., hal. 197
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/fungsi-internet/
Munir M,It, op cit., hal. 199
Departemen Pendidikan Nasional, Slide PUSTEKOM (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan)
Rabu, 26 Mei 2010
Hypertext
A. Pengertian Hiperteks
Hiperteks menurut pengertian Nelson (Blanchard, 1990) adalah menyampaikan informasi dengan cara yang tidak berurutan dan tidak tradisional. Melalui hiperteks, pengguna bisa mencari informasi yang di perlukan dan mengkuti apa yang di kehendakinya tanpa mengikuti urutan tertentu. Pengguna bisa terus maju kepada suatu bidang atau masalah yang akan di kehendakinya.
Peranan hiperteks dalam perkembangan teknologi informasi sangat besar karena konsep hiperteks memberikan kemudahan kepada pembangunan sumber informasi dalam menciptakan struktur informasi secara acak (non sequentially). Dalam konsep hiperteks ada tiga unsur yang mesti di perhatikan, yaitu : node, link, dan basis data. Ketiga-tiga unsur tersebut satu sama lain saling berkaitan dan membentuk suatu system.
1. Nod (node)
Nod bermakna satu dokumen dalam pangkalan data hiperteks.
2. Link
Link adalah semacam penghubung antara satu nod dengan nod yang lain.
3. Basis Data
B. Sejarah Hiperteks
Istilah hiperteks pertama kali dikemukakan oleh Ted Nelson pada tahun 1960-an (Carter, 1997; Jonassen, 1991 dalam Altun, 2000) sebagai suatu bentuk teks elektornik. Ia menjelaskan, hiperteks adalah teks-teks tertulis non- sekuensial yang memiliki percabangan dan menyediakan pembaca berbagai pilihan, sebagai bacaan yang menarik pada layar interaktif. Dalam hiperteks ini berbagai potongan (chunk) teks dihubungkan secara seri oleh links sehingga pembaca dapat menyusuri berbagai lintasan yang diinginkannya. Potongan-potongan teks ini disebut dengan nodes (simpul) (Miall, 1997). Berbeda dengan buku teks, hiperteks dapat disajikan dengan menggabung- kannya dengan berbagai media lain seperti vidioklip, animasi, suara, gambar dan grafik. Karena sifatnya inilah kadang kala hiperteks juga disebut hipermedia atau multimedia, walaupun beberapa ahli membedakannya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari hiperteks adalah bersifat non-sekuensial (non- linier), ditampilkan dalam media elektronik, bisa digabungkan dengan berbagai media (multimedia), dan interaktif terhadap pembaca.
C. System Desain Pembelajaran dan Sistem Desain Hiperteks
Model desain system intruksional, sebagaimana di kemukakan oleh Dick & Carry, menyajikan langkah-langkah yang jika diikuti akan membimbing kita pada penciptaan suatu material intruksional yang efektif. Model ini tidak begitu memperdulikan keadaaan perorangan individu dengan keberagaman pengetahuan dan motivasinya. Mereka semua dianggap memikiki suatu dasar yang kurang lebih sama, baik dalam pengalaman maupun dalam pengetahuan yang dimikiki. Lebih jauh lagi, tujuannya bukanlah pembelajar bisa mengetahui “x” atau memahami “y”, melainkan pembelajar bisa melakukan “z”. semua hasil yang diharapkan bisa di jelaskan dengan terminology behavior. Hal ini membuat evaluasi menjadi relative sederhana. Keadaan ini sangat memadai jika pemahaman bersifat procedural dan bisa digambarkan secara sederhana. Tapi jika pengetahuan bersal dari domain yang kompleks, berkenaan dengan pengetahuan yang sifatnya deklaratif, membutuhkan pemikiran dan pemahaman yang tinggi, maka model instruksional seperti ini menjadi tidak efektif.
Lebih jauh, Erevna menjelaskan langkah-langkah standar yang diperlukan dalam penyusunan model desain tradisional sebagi berikut :
• Identifikasikan tujuan intruksional untuk masing-masing modul dalam terminologi behavior, yang dapat dilakukan oleh pembelajar setelah selesai mengikuti intruksi
• Breakdown kemampuan behavior kedalam tingkat kemampuan yang lebih detail
• Periksa hirarki yang sudah di tentukan, dan tentukan kemampuan dasar minimum yang diharapkan sebelum pembelajar mengikuti intruksi
• Performance objektif
• Buat test item berdasarkan performance objektif
• Kembangkan intruksi actual
• Evaluasi efektivitas intruksi
D. Aflikasi Hiperteks
Conklin (1987) mengatakan bahwa aflikasi hiperteks dapat dibagi kedalam empat kategori yaitu (1) system kesusasteraan makro, (2) alat penyelesaian masalah, (3) system pencarian dan (4) teknologi hiperteks umum.
1. System Kesusasteraan Makro
System kesusasteraan makro adalah satu kajian teknologi untuk mendukung perpustakaan dengan system on line.
2. Alat Penyelesaian Masalah
Alat penyelesaian masalah adalah suatu alat bantu untuk menstruktur ide yang bertaburan dan berserakan ketika hendak menyelesaikan suatu masalah.
3. Sistem Pencarian (browsing)
System pencarian hampir sama dengan system kesusasteraan tetapi dengan ruang lingkup yang lebih sempit.
4. Sistem Teknologi Hiperteks Umum
System teknologi hiperteks umum di desain untuk memperoleh beberapa pengujian bidang hiperteks. Keistimewaan system ini adalah memiliki beberapa kemampuan dalam memberi dukungan terhadap satu atau lebih aplikasi.
E. Hiperteks dan Peranannya Dalam Proses Pembelajaran
Spiro (1994) menjelaskan bahwa sistem hiperteks bisa dibuat dengan berbagai cara, namun cukup alasan untuk meyakini bahwa sebagian besar cara-cara tersebut tidak akan membuahkan hasil belajar yang baik. Ini disebabkan hiperteks tersebut dapat saja membuat pelajar menjadi bingung. Pelajar mendapatkan banyak informasi, namun bukan pengetahuan karena struktur dalam informasi terabaikan akibat navigasi yang kurang terarah. Oleh karena itu yang dibutuhkan adalah system hiperteks yang terjangkau.
F. Langkah-langkah dan Proses Pembuatan Hiperteks
a. Langkah-langkah Pembuatan Hiperteks
1. Mengumpulkan mata kuliah yang akan diberikan
2. Konversi kedalam bentuk ASCII Teks
3. Mengumpulkan materi kuliah prasarat
4. Menentukan link dari materi yang ada ke prasarat
5. Menentukan link eksternal
6. Melakukan kompilasi/organisir untuk mendapatkan satu set hiperteks
b. Proses Pembuatan Hiperteks
Berikut ini adalah perangkat lunak yang cukup aman digunakan untuk membaca atau membuat file-file berbasis ASCCI Teks, diantaranya adalah :
1. Microsof words (Ms Office Family)
2. Note Pad & Word Fad ( Windows Accessoris )
3. Star Office ( untuk OS Linux )
4. Dll
Sedangkan software yang bisa digunakan untuk mengkonversi ASCII Teks ini menjadi file-file hiperteks diantaranya adalah :
1. Win Helf Workshop
2. HTML Workshop
3. Office 2003 ( atau yang lebih baru )
4. Acrobat Distiler 7 ( atau yang lebih baru )
5. Front Page 97
6. ASP Web Matrix
7. Macromedia
Bentuk-bentuk format hiperteks yang bisa dihasilkan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. HTML ( Hypertext Markup Language )
2. HLP ( dari Win Help Workshop )
3. CHM ( Compile HTML )
4. PDF ( dari Distiler )
Hiperteks menurut pengertian Nelson (Blanchard, 1990) adalah menyampaikan informasi dengan cara yang tidak berurutan dan tidak tradisional. Melalui hiperteks, pengguna bisa mencari informasi yang di perlukan dan mengkuti apa yang di kehendakinya tanpa mengikuti urutan tertentu. Pengguna bisa terus maju kepada suatu bidang atau masalah yang akan di kehendakinya.
Peranan hiperteks dalam perkembangan teknologi informasi sangat besar karena konsep hiperteks memberikan kemudahan kepada pembangunan sumber informasi dalam menciptakan struktur informasi secara acak (non sequentially). Dalam konsep hiperteks ada tiga unsur yang mesti di perhatikan, yaitu : node, link, dan basis data. Ketiga-tiga unsur tersebut satu sama lain saling berkaitan dan membentuk suatu system.
1. Nod (node)
Nod bermakna satu dokumen dalam pangkalan data hiperteks.
2. Link
Link adalah semacam penghubung antara satu nod dengan nod yang lain.
3. Basis Data
B. Sejarah Hiperteks
Istilah hiperteks pertama kali dikemukakan oleh Ted Nelson pada tahun 1960-an (Carter, 1997; Jonassen, 1991 dalam Altun, 2000) sebagai suatu bentuk teks elektornik. Ia menjelaskan, hiperteks adalah teks-teks tertulis non- sekuensial yang memiliki percabangan dan menyediakan pembaca berbagai pilihan, sebagai bacaan yang menarik pada layar interaktif. Dalam hiperteks ini berbagai potongan (chunk) teks dihubungkan secara seri oleh links sehingga pembaca dapat menyusuri berbagai lintasan yang diinginkannya. Potongan-potongan teks ini disebut dengan nodes (simpul) (Miall, 1997). Berbeda dengan buku teks, hiperteks dapat disajikan dengan menggabung- kannya dengan berbagai media lain seperti vidioklip, animasi, suara, gambar dan grafik. Karena sifatnya inilah kadang kala hiperteks juga disebut hipermedia atau multimedia, walaupun beberapa ahli membedakannya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari hiperteks adalah bersifat non-sekuensial (non- linier), ditampilkan dalam media elektronik, bisa digabungkan dengan berbagai media (multimedia), dan interaktif terhadap pembaca.
C. System Desain Pembelajaran dan Sistem Desain Hiperteks
Model desain system intruksional, sebagaimana di kemukakan oleh Dick & Carry, menyajikan langkah-langkah yang jika diikuti akan membimbing kita pada penciptaan suatu material intruksional yang efektif. Model ini tidak begitu memperdulikan keadaaan perorangan individu dengan keberagaman pengetahuan dan motivasinya. Mereka semua dianggap memikiki suatu dasar yang kurang lebih sama, baik dalam pengalaman maupun dalam pengetahuan yang dimikiki. Lebih jauh lagi, tujuannya bukanlah pembelajar bisa mengetahui “x” atau memahami “y”, melainkan pembelajar bisa melakukan “z”. semua hasil yang diharapkan bisa di jelaskan dengan terminology behavior. Hal ini membuat evaluasi menjadi relative sederhana. Keadaan ini sangat memadai jika pemahaman bersifat procedural dan bisa digambarkan secara sederhana. Tapi jika pengetahuan bersal dari domain yang kompleks, berkenaan dengan pengetahuan yang sifatnya deklaratif, membutuhkan pemikiran dan pemahaman yang tinggi, maka model instruksional seperti ini menjadi tidak efektif.
Lebih jauh, Erevna menjelaskan langkah-langkah standar yang diperlukan dalam penyusunan model desain tradisional sebagi berikut :
• Identifikasikan tujuan intruksional untuk masing-masing modul dalam terminologi behavior, yang dapat dilakukan oleh pembelajar setelah selesai mengikuti intruksi
• Breakdown kemampuan behavior kedalam tingkat kemampuan yang lebih detail
• Periksa hirarki yang sudah di tentukan, dan tentukan kemampuan dasar minimum yang diharapkan sebelum pembelajar mengikuti intruksi
• Performance objektif
• Buat test item berdasarkan performance objektif
• Kembangkan intruksi actual
• Evaluasi efektivitas intruksi
D. Aflikasi Hiperteks
Conklin (1987) mengatakan bahwa aflikasi hiperteks dapat dibagi kedalam empat kategori yaitu (1) system kesusasteraan makro, (2) alat penyelesaian masalah, (3) system pencarian dan (4) teknologi hiperteks umum.
1. System Kesusasteraan Makro
System kesusasteraan makro adalah satu kajian teknologi untuk mendukung perpustakaan dengan system on line.
2. Alat Penyelesaian Masalah
Alat penyelesaian masalah adalah suatu alat bantu untuk menstruktur ide yang bertaburan dan berserakan ketika hendak menyelesaikan suatu masalah.
3. Sistem Pencarian (browsing)
System pencarian hampir sama dengan system kesusasteraan tetapi dengan ruang lingkup yang lebih sempit.
4. Sistem Teknologi Hiperteks Umum
System teknologi hiperteks umum di desain untuk memperoleh beberapa pengujian bidang hiperteks. Keistimewaan system ini adalah memiliki beberapa kemampuan dalam memberi dukungan terhadap satu atau lebih aplikasi.
E. Hiperteks dan Peranannya Dalam Proses Pembelajaran
Spiro (1994) menjelaskan bahwa sistem hiperteks bisa dibuat dengan berbagai cara, namun cukup alasan untuk meyakini bahwa sebagian besar cara-cara tersebut tidak akan membuahkan hasil belajar yang baik. Ini disebabkan hiperteks tersebut dapat saja membuat pelajar menjadi bingung. Pelajar mendapatkan banyak informasi, namun bukan pengetahuan karena struktur dalam informasi terabaikan akibat navigasi yang kurang terarah. Oleh karena itu yang dibutuhkan adalah system hiperteks yang terjangkau.
F. Langkah-langkah dan Proses Pembuatan Hiperteks
a. Langkah-langkah Pembuatan Hiperteks
1. Mengumpulkan mata kuliah yang akan diberikan
2. Konversi kedalam bentuk ASCII Teks
3. Mengumpulkan materi kuliah prasarat
4. Menentukan link dari materi yang ada ke prasarat
5. Menentukan link eksternal
6. Melakukan kompilasi/organisir untuk mendapatkan satu set hiperteks
b. Proses Pembuatan Hiperteks
Berikut ini adalah perangkat lunak yang cukup aman digunakan untuk membaca atau membuat file-file berbasis ASCCI Teks, diantaranya adalah :
1. Microsof words (Ms Office Family)
2. Note Pad & Word Fad ( Windows Accessoris )
3. Star Office ( untuk OS Linux )
4. Dll
Sedangkan software yang bisa digunakan untuk mengkonversi ASCII Teks ini menjadi file-file hiperteks diantaranya adalah :
1. Win Helf Workshop
2. HTML Workshop
3. Office 2003 ( atau yang lebih baru )
4. Acrobat Distiler 7 ( atau yang lebih baru )
5. Front Page 97
6. ASP Web Matrix
7. Macromedia
Bentuk-bentuk format hiperteks yang bisa dihasilkan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. HTML ( Hypertext Markup Language )
2. HLP ( dari Win Help Workshop )
3. CHM ( Compile HTML )
4. PDF ( dari Distiler )
TIK dan Sumber Belajar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar (output), namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
Sumber belajar merupakan komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar, sumber belajar juga adalah sebagai daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentinag proses belajar menagajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.
Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, nara sumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya, yang dipilih berdasarkan kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi dasar. Sumber belajar hendaknya bervariasi agar memberikan pengalaman yang luas kepada peserta didik.
Kurikulum, termasuk didalamnya kurikulum berbasis TIK, disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan dan sudah tersedia, sehingga memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar secara nyata, berkmakna, luas, dan mendalam.
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka persoalan mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah bagaimana maksud dari TIK dan Sumber Belajar Klasifikasi dan jenis, serta fungsi sumber belajar, media pembelajaran berbasis TIK.
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari pembahasan makalah ini adalah :
1. Dapat menjelaskan TIK dan Sumber Belajar
2. Dapat menjelaskan Klasifikasi dan jenis sumber belajar
3. Dapat menjelaskan media pembelajaran berbasis TIK.
D. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan studi kepustakaan.Untuk memudahkan pembahasan penulis menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I: Tentang Pendahuluan, bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, sistematika penulisan. Bab II : Pembahasan, Bab III : Kesimpulan dan Daftar Pusataka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TIK dan Sumber Belajar
1. TIK (Teknologi Inforrnasi dan Komunikasi) jika dilihat dari susunanya terdiri dari kata teknologi dan informasi. Oleh karena itu teknologi informasi merupakan hasil rekayasa manusia terhadap penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima, sehingga pengiriman informasi tersebut akan:[1]
•Lebih cepat
•Lebih luas sebarannya, dan
•Lebih lama penyimpanannya
2. Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology Glasgow,UK,1991[2] electric and electronic (and microelektronic) means”
Here handling includes transfer. Processing, storage and acces, IT special concern being the use of hardware and software for these task for the benefit of individual people and society as a whole”
Dari penjelasan di atas : kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara individual dan masyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan secara lebih khusus.
Pengertian Sumber Belajar.
1. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dan diperlukan untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam proses pembelajaran, yang berupa buku teks, media cetak, media elektronik, nara sumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya.[3]
2. Sumber Belajar berupa bahan belajar adalah rujukan, referensi, atau literature yang digunakan baik untuk menyusun silabus maupun buku yang akan digunakan oleh pengajar dalam mengajar, sehingga ketika menyusun silabus akan terhindar dari kesalahan konsep[4].
3. Sudirman N, (1991)[5] sumber belajar adalah sebagai berikut:
•Manusia
•Bahan (materials)
•Lingkungan (setting)
•Alat dan perlengkapan (tool and equipment)
•Aktifitas (avtivities)
4. Wina Sanjaya[6] sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar, proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
B. Fungsi Sumber Belajar
Mengajar bukanlah menyelesaikan penyajian suatu buku, melainkan membantu peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu hendaknya pengajar menggunakan sebanyak mungkin sumber bahan pelajaran, karena sumber belajar memiliki beberapa fungsi yaitu [7]:
1. pengembangan bahan ajar secara ilmiah dan objektif
2. membantu pengajar dalam mengefisienkan waktu pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang efektif
3. mendukung terlsaksananya program pembelajaran yang sistematis
4. meringankan tugas pengajar dalam menyajikan informasi atau materi pembelajaran, sehingga pengajar dapat lebih banyak memberikan dorongan dan motivasi belajar kepada peserta didik.
5. Meningkatkan keberhasilan pembelajaran, karena peserta didik dapat belajar lebih cepat dan menunjang penguasaan materi pembelajaran.
6. Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga peran pengajar tidak dominan dan menciptakan kondisi atau lingkungan belajar yang memungkinkan siswa belajar.
7. Peserta didik belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, dan minatnya,
8. Memberikan informasi atau pengetahuan yang lebih luas tidak terbatas ruang, waktu, dan keterbatasan indera.
C. Jenis dan Klasifikasi Sumber Belajar
Pengklasifikasian sumber belajar (learning resources), termasuk didalamnya sumber belajar pada pembelajaran berbasis TIK terdapat beberapa versi, diantaranya,[8]
a. ada yang mengklasifikasikan sumber belajar menjadi empat kategori yaitu, bahan belajar, peralatan dan fasilitas, orang dan lingkungan.
b. Ada mengklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu sumber belajar manusia (human resourses), dan sumber belajar bukan manusia (non human resources)
c. Klasifikasi berdasarkan pengadaannya,learning resources by design yaitu sumber belajar yang direncanakan pembelajaran, dirancang dan dibuat sendiri oleh pengajar. Learning resources by utilization, yaitu sumber belajar yang tidak dirancang dan tidak dibuat sendiri tetapi sudah ada hanya tinggal menggunakan atau memanfaatkannya, seperti tokoh masyarakat, pasar, toko dan sebagainya.
Pengklasifikasian sumber belajar termasuk didalamnya sumber belajar pada pembelajaran berbasis TIK, yang lain yaitu:
1. Pesan (message)[9]
Pesan merupakan sumber belajar berupa perangkat lunak (software),seperti fakta,data/ide, atau informasi. Perangkat lunak ini disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik yang akan menerimanya. Perangkat lunak ini bisa disajikan melalui hardware. Sumber belajar itu untuk menjawab pertanyaan apa yang disampaikan yaitu, pesan. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi yang berupa pesan tersebut.
2. Manusia (people)[10]
Semua orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok, pertama kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang didik secara professional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur, widyaiswara. Termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar, pustakawan dan lain lain. Kelompok yang kedua adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada dilingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas. Misalnya polotisi, tenaga kesehatan, pertanian, arsitek, psikolog, lawyer, polisi, penguasaha dan lain -lain.
3. Teknik (technic)[11]
Teknik yaitu kegiatan atau aktivitas menyampaikan pesan belajar. Misalnya peserta didik mempelajari cara mengoprasikan komputer dengan teknik belajar mandiri. Sumber belajar itu untuk menjawab pertanyaan dengan cara bagaimana pesan itu disampaikan, yaitu teknik. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi melalui teknik tertentu.
4. Bahan (materials)
Bahan yang dimaksud disni adalah bahan-bahan yang mengandung pesan belajar yang dapat dipelajari. Ini meliputi bahan tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya, serta bahan bahan yang tidak tercetak, yaitu bahan elektronik seperti televise radio, atau komputer. Sumber belajar itu untuk menjawab dengan apa pesan itu disampaikan yaitu bahan. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk untuk berinteraksi langsung menerima informasi melalui bahan.
5. Alat /perlengkapan (tool/Equipment)
Alat /perlengkapan (tool/Equipment) atau perangkat keras/hardware sebagai media untuk menyajikan perangkat lunak/software, misalnya Infocus untuk menampilkan materi atau program yang terdapat pada video, televise, komputer, dan sebagainya. Sumber belajar itu unruk menjawab pertanyaan dengan apa pesan itu disampaikan, yaitu alat. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi menggunakan berbagai alat yang menunjang.
6. Lingkungan (setting) [12]
Lingkungan seperti gunung, sawah, hutan, kota, desa dan suasana-susasana tertetnu yang bisa dikaitkan dengan kebutuhan untuk menjelaskan pelajaran tertentu oleh pendidikan, maka lingkungan tersebut bisa dikatakan sebagai Sumber Belajar. Namun karena pergeseran dan perekembangan jaman, hasil pemikir atau teknologi semakin banyak dan mencoba memodifikasi lingkungan-lingkungan tersebut ada yang nyata maupun buatan, ada yang dibentuk dalam sebuah model lingkungan tertentu, gambar lingkungan tertentu, foto-foto lingkungan tertentu, bahkan menunjukkannya dalam visual audio seperti dalam televisi, komputer dan sebagainya. Bentuk-bentuk pengkondisian sebuah llingkungan yang dilakukan oleh seorang pendidik tentunya untuk kepentingan pembelajaran. Dan karena ada pengaruh dari hasil Teknologi Informasi dan Komunikasi maka Sumber Belajar yang diciptakan (buatan) atau didesain ini sudah barang tentu termasuk ke dalam Sumber Belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
D. Digital Library (DL)
TIK dewasa ini memunculkan sumber belajar yang dapat membantu proses pembelajaran yaitu, Digital Library (DL) yang bermanfaat sebagai sistem pendukung yang menyediakan materi pembelajaran. Peserta didik melakukan pencarian sumber belajar dengan digital library sebagai modal untuk membentuk pengetahuan baru.
Berdasarkan kesepakatan Dlib Working Group on Digital Library Metrics di Stanford University, mendefinisikan “Digital Library is the collection of services and the collection of information objects that support users in dealing with information objects and the organization and presentation of those objects available directly or indirectly via electronic digital means” Digital Library adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan pelayanan untuk mengakses koleksi informasi secara langsung atau tidak langsung melalui alat elektronik atau dalam format digital.
Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tersebut melalui perangkat digital. Layanana ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi didalam koleksi obyektif informasi seperti dokumen, gambar, database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan akurat.
Fungsi digital Library dapat dilihat dari tiga sudut pandang , yaitu:[13]
1. Tujuan Rancangan
DL (Digital Library ) dirancang sebagai sistem untuk mengelola koleksi informasi berbentuk digital serta menyediakan layanan untuk mengakses koleksi tersebut. Dalam hal ini, koleksi digital ini disebut sebagai sumber primer (primary resource). Selain itu konsep digital library tidak eksplisit ditujukan sebagai alat pendukung proses belajar.
2. Fungsinya dalam Proses Pembelajaran
Dilihat dari konteks belajar, digital library menjadi sistem yang berfungsi untuk menyediakan sumber belajar, seperti dokumen tekstual, video, audio, dan gambar. Dengan demikian, digital library berperan dalam proses knowledge creation. Beberapa digital library juga sudah mengakomodasi knowledge sharing di mana pengguna dapat menyumbangkan artikel sehingga dapat dipelajari oleh orang lain, contohnya ilmu komputer.
3. Layanan yang Disediakan
Digital library mengakomodasi aliran pengetahuan secara menyeluruh. Sebagai kompensasinya, digital library perlu menyediakan layanan. Layanan digital library juga harus dapat menjadi solusi bagi masalah yang umumnya dihadapi peserta didik dalam proses belajar, misalnya kesulitan dalam mencari sumber belajar, kebutuhan untuk menyimpan catatan hasil belajar, dan sebagainya.
E. Media Pembelajaran berbasis TIK
Media berasal dari kata medium, yang artinya perantara atau pengantar. Media Pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara sampainya pesan belajar (message learning) dari sumber pesan (message resources) kepada penerima pesan (message recieve), sehingga terjadi interaksi belajar mengajar.[14]
Di dalam memilih media pembelajaran diawali dengan merencanakan atau persiapan penentuan media pembelajaran baik perangkat lunak atau perangkat keras yang akan digunakan. Perencanaan dan persiapan ini berkaitan dengan bahan, waktu, tenaga, pikiran/ide, biaya, pemikiran dan sebagainya.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan media pembelajaran berbasis TIK, yaitu[15]
a. Mempelajari kurikulum untuk mengetahui dan mengidentifikasi kemampuan yang harus dicapai peserta didik setelah memepelajari materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
b. Menganalisis kurikulum.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran
d. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai ditentukan terlebih dahulu, menentukan media pembelajaran yang paling tepat sesuai tujuan pembelajaran tersebut.
e. Mengklasifikasikan tujuan pembelajaran berdasarkan domain yaitu, kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga akan memudahkan menentukan media pembelajaran yang tepat dengan domain tersebut.
f. Memepertimbangkan berdsarkan nilai kegunaan media pembelajaran yang digunakan.
g. Setiap media pembelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan, oleh karena itu pemilihan media pembelajaran hendaknya bervariasi, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian, minat, aktivitas dan kratifitas siswa.
Aspek -aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, yaitu:
a. Media pembelajaran yang digunakan harus mendukung tujuan pembelajaran, misalnya tujuan pembelajaran adalah peserta didik diharapkan terampil menggunakan komputer, media pembelajarannya adalah computer secara nyata yang dapat digunakan oleh siswa.
b. Metode Pembelajaran
Media pembelajaran dipilih untuk menunjang proses pembelajaran harus sesuai dengan metode pembelajaran. Misalnya metode yang tepat yang dapat digunakan ketika mempelajari computer adalah dengan praktik langsung, bukan dengan metode ceramah atau yang lainnya.
c. Jumlah peserta didik
d. Karakteristik peserta didik
e. Waktu yang tersedia untuk pembelajaran
f. Biaya yang digunakan untuk pembelajaran
g. Kemampuan pengajar menggunakan media pembelajaran
h. Tempat berlangsungnya pembelajaran.
F. Media Pembelajaran berbasis Komputer (Computer based Media).
Perkembangan TIK berpengaruh terhadap perkembangan media pembelajaran, dengan dikembangkannya media pembelajaran yang berbasis komputer (Computer based Media). Media komputer merupakan media yang menarik, bahkan atraktif dan interaktif. Komputer digunakan untuk menyimpan, memproses, memepersembahakan data dan informasi. Hal yang perlu dipertimbangkan agar isi pesan dalam suatu program computer dapat dipahami oleh peserta didik, antara lain :
a. diberikan informasi tentang ide yang ada dibalik program.
b. penjelasan mengenai kata-kata asing dan informasi tentang efek khusus seperti pencahayaan dan besar kecilnya sudut kamera
c. Menciptakan situasi diskusi menyangkut pengalaman tiap peserta didik yang diterima dari program televisi dan isi pesan.
Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran sesungguhnya dapat berlangsung dari dalam keluarga, karena komputer untuk sebagaian orang pada jaman sekarang sudah bagian kebutuhan dari suatu keluarga. Keluarga dapat mendampingi dan membimbing peserta didik saat menggunakannya, pada kenyataannya masa sekarang, peserta didik banyak memiliki kesempatan lebih untuk menggunakan computer tanpa bimbingan dari keluarga.
Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam pembelajaran menggunakan komputer antara lain dari sisi peserta didik :[16]
a. Pelajari software terlebih dahulu
b. Kalau memungkinkan setiap peserta satu komputer
c. Gunakan infocus atau LCD projector untuk penjelasan
d. Amati kerja peserta satu persatu
e. Jelaskan prosedur pengoprasian dengan bahasa sederhana.
Sedangkan dari sisi pengajar antara lain:
a. Pengajar sebaiknya harus sudah dapat mengoprasikan LCD projector dan computer
b. Cantumkan poin poin penting saja dalam power point
c. Gunakan warna warna yang menarik
d. Gunakan animasi secukupnya agar tidak mengganggu
e. Kalau bisa sebaiknya dihindari suara yang muncul dari animasi, karena akan mengganggu pembicaraan fasilitator
f. Gunakan animasi gambar
g. Gunakan foto –foto secukupnya
h. Bila memungkinkan gunakan film pendek
i. Segera di-minimize-kan apabila power point tidak digunakan
j. Prinsip satu slide satu menit
k. Jangan terlalu banyak slide setiap sesi, maksimal 20 slide
BAB III
KESIMPULAN
Dari apa yang telah di uraikan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,
a. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar.
b. Sumber belajar yang diperuntukan dalam mempelajari, dan mengajarkan tentang TIK pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi sumber belajar dalam bentuk lingkungan, manusia atau orang, bahan dan alat serta teknik. Namun demikian tidak selamanya hal itu terlepas sendiri-sendiri, namun adakalanya dalam proses pembelajaran semua bisa saja terintegarasi dan disampaikan dalam sebuah pembelajaran sehingga menjadi satu kesatuan sumber belajar TIK.
c. Yang termasuk Sumber Belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah Digital Library (DL), komputer, dan media yang berbasis TIK, dan lain lain.
d. Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran sesungguhnya dapat berlangsung dari dalam keluarga, karena komputer untuk sebagaian orang pada jaman sekarang sudah bagian kebutuhan dari suatu keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Faturohman Pupuh, M sobary Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umun & Konsep Islami Bandung: PT Refika Aditama 2007
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Bandung:CV. Alfabeta 2008
Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran Jakarta: PT Kencana Media Group 2008
Sagala, syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung: CV Alfabeta 2007
http://rinakarlinarina.blogspot.com/2009/01/pengertian-tik.html
http://walangkramat.wordpress.com/2009/12/31pengembangan -sumber -belajar-tik/
http://www.balinter.net/news_Teknologi_informasi.html
http://duniatik.bolgspot.com/2008/02/pengertian-teknologi-informasi-dan.html
________________________________________
[1] http://www.balinter.net/news_Teknologi_informasi.html
[2] http://duniatik.bolgspot.com/2008/02/pengertian-teknologi-informasi-dan.html
[3] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:CV. Alfabeta 2008) hlm 131
[4] Ibid, hlm 131
[5] Pupuh Faturohman, M sobary Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umun & Konsep Islami ( Bandung: PT Refika Aditama 2007), hlm 16
[6] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran (Jakarta: PT Kencana Media Group 2008) hlm 228
[7] Ibid hlm 132
[8] Ibid hlm 134
[9] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:CV. Alfabeta 2008) hlm 134
[10] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran (Jakarta: PT Kencana Media Group 2008) hlm 229
[11] Ibdi hlm 135
[12] http://walangkramat.wordpress.com/2009/12/31pengembangan -sumber -belajar-tik/
[13] Ibid hlm 137
[14] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:CV. Alfabeta 2008) hlm 138
[15] Ibid hlm 140
[16] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:CV. Alfabeta 2008) hlm 145
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar (output), namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
Sumber belajar merupakan komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar, sumber belajar juga adalah sebagai daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentinag proses belajar menagajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.
Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, nara sumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya, yang dipilih berdasarkan kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi dasar. Sumber belajar hendaknya bervariasi agar memberikan pengalaman yang luas kepada peserta didik.
Kurikulum, termasuk didalamnya kurikulum berbasis TIK, disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan dan sudah tersedia, sehingga memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar secara nyata, berkmakna, luas, dan mendalam.
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka persoalan mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah bagaimana maksud dari TIK dan Sumber Belajar Klasifikasi dan jenis, serta fungsi sumber belajar, media pembelajaran berbasis TIK.
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari pembahasan makalah ini adalah :
1. Dapat menjelaskan TIK dan Sumber Belajar
2. Dapat menjelaskan Klasifikasi dan jenis sumber belajar
3. Dapat menjelaskan media pembelajaran berbasis TIK.
D. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan studi kepustakaan.Untuk memudahkan pembahasan penulis menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I: Tentang Pendahuluan, bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, sistematika penulisan. Bab II : Pembahasan, Bab III : Kesimpulan dan Daftar Pusataka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TIK dan Sumber Belajar
1. TIK (Teknologi Inforrnasi dan Komunikasi) jika dilihat dari susunanya terdiri dari kata teknologi dan informasi. Oleh karena itu teknologi informasi merupakan hasil rekayasa manusia terhadap penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima, sehingga pengiriman informasi tersebut akan:[1]
•Lebih cepat
•Lebih luas sebarannya, dan
•Lebih lama penyimpanannya
2. Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology Glasgow,UK,1991[2] electric and electronic (and microelektronic) means”
Here handling includes transfer. Processing, storage and acces, IT special concern being the use of hardware and software for these task for the benefit of individual people and society as a whole”
Dari penjelasan di atas : kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara individual dan masyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan secara lebih khusus.
Pengertian Sumber Belajar.
1. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dan diperlukan untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam proses pembelajaran, yang berupa buku teks, media cetak, media elektronik, nara sumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya.[3]
2. Sumber Belajar berupa bahan belajar adalah rujukan, referensi, atau literature yang digunakan baik untuk menyusun silabus maupun buku yang akan digunakan oleh pengajar dalam mengajar, sehingga ketika menyusun silabus akan terhindar dari kesalahan konsep[4].
3. Sudirman N, (1991)[5] sumber belajar adalah sebagai berikut:
•Manusia
•Bahan (materials)
•Lingkungan (setting)
•Alat dan perlengkapan (tool and equipment)
•Aktifitas (avtivities)
4. Wina Sanjaya[6] sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar, proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
B. Fungsi Sumber Belajar
Mengajar bukanlah menyelesaikan penyajian suatu buku, melainkan membantu peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu hendaknya pengajar menggunakan sebanyak mungkin sumber bahan pelajaran, karena sumber belajar memiliki beberapa fungsi yaitu [7]:
1. pengembangan bahan ajar secara ilmiah dan objektif
2. membantu pengajar dalam mengefisienkan waktu pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang efektif
3. mendukung terlsaksananya program pembelajaran yang sistematis
4. meringankan tugas pengajar dalam menyajikan informasi atau materi pembelajaran, sehingga pengajar dapat lebih banyak memberikan dorongan dan motivasi belajar kepada peserta didik.
5. Meningkatkan keberhasilan pembelajaran, karena peserta didik dapat belajar lebih cepat dan menunjang penguasaan materi pembelajaran.
6. Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga peran pengajar tidak dominan dan menciptakan kondisi atau lingkungan belajar yang memungkinkan siswa belajar.
7. Peserta didik belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, dan minatnya,
8. Memberikan informasi atau pengetahuan yang lebih luas tidak terbatas ruang, waktu, dan keterbatasan indera.
C. Jenis dan Klasifikasi Sumber Belajar
Pengklasifikasian sumber belajar (learning resources), termasuk didalamnya sumber belajar pada pembelajaran berbasis TIK terdapat beberapa versi, diantaranya,[8]
a. ada yang mengklasifikasikan sumber belajar menjadi empat kategori yaitu, bahan belajar, peralatan dan fasilitas, orang dan lingkungan.
b. Ada mengklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu sumber belajar manusia (human resourses), dan sumber belajar bukan manusia (non human resources)
c. Klasifikasi berdasarkan pengadaannya,learning resources by design yaitu sumber belajar yang direncanakan pembelajaran, dirancang dan dibuat sendiri oleh pengajar. Learning resources by utilization, yaitu sumber belajar yang tidak dirancang dan tidak dibuat sendiri tetapi sudah ada hanya tinggal menggunakan atau memanfaatkannya, seperti tokoh masyarakat, pasar, toko dan sebagainya.
Pengklasifikasian sumber belajar termasuk didalamnya sumber belajar pada pembelajaran berbasis TIK, yang lain yaitu:
1. Pesan (message)[9]
Pesan merupakan sumber belajar berupa perangkat lunak (software),seperti fakta,data/ide, atau informasi. Perangkat lunak ini disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik yang akan menerimanya. Perangkat lunak ini bisa disajikan melalui hardware. Sumber belajar itu untuk menjawab pertanyaan apa yang disampaikan yaitu, pesan. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi yang berupa pesan tersebut.
2. Manusia (people)[10]
Semua orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok, pertama kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang didik secara professional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur, widyaiswara. Termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar, pustakawan dan lain lain. Kelompok yang kedua adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada dilingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas. Misalnya polotisi, tenaga kesehatan, pertanian, arsitek, psikolog, lawyer, polisi, penguasaha dan lain -lain.
3. Teknik (technic)[11]
Teknik yaitu kegiatan atau aktivitas menyampaikan pesan belajar. Misalnya peserta didik mempelajari cara mengoprasikan komputer dengan teknik belajar mandiri. Sumber belajar itu untuk menjawab pertanyaan dengan cara bagaimana pesan itu disampaikan, yaitu teknik. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi melalui teknik tertentu.
4. Bahan (materials)
Bahan yang dimaksud disni adalah bahan-bahan yang mengandung pesan belajar yang dapat dipelajari. Ini meliputi bahan tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya, serta bahan bahan yang tidak tercetak, yaitu bahan elektronik seperti televise radio, atau komputer. Sumber belajar itu untuk menjawab dengan apa pesan itu disampaikan yaitu bahan. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk untuk berinteraksi langsung menerima informasi melalui bahan.
5. Alat /perlengkapan (tool/Equipment)
Alat /perlengkapan (tool/Equipment) atau perangkat keras/hardware sebagai media untuk menyajikan perangkat lunak/software, misalnya Infocus untuk menampilkan materi atau program yang terdapat pada video, televise, komputer, dan sebagainya. Sumber belajar itu unruk menjawab pertanyaan dengan apa pesan itu disampaikan, yaitu alat. Proses pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima informasi menggunakan berbagai alat yang menunjang.
6. Lingkungan (setting) [12]
Lingkungan seperti gunung, sawah, hutan, kota, desa dan suasana-susasana tertetnu yang bisa dikaitkan dengan kebutuhan untuk menjelaskan pelajaran tertentu oleh pendidikan, maka lingkungan tersebut bisa dikatakan sebagai Sumber Belajar. Namun karena pergeseran dan perekembangan jaman, hasil pemikir atau teknologi semakin banyak dan mencoba memodifikasi lingkungan-lingkungan tersebut ada yang nyata maupun buatan, ada yang dibentuk dalam sebuah model lingkungan tertentu, gambar lingkungan tertentu, foto-foto lingkungan tertentu, bahkan menunjukkannya dalam visual audio seperti dalam televisi, komputer dan sebagainya. Bentuk-bentuk pengkondisian sebuah llingkungan yang dilakukan oleh seorang pendidik tentunya untuk kepentingan pembelajaran. Dan karena ada pengaruh dari hasil Teknologi Informasi dan Komunikasi maka Sumber Belajar yang diciptakan (buatan) atau didesain ini sudah barang tentu termasuk ke dalam Sumber Belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
D. Digital Library (DL)
TIK dewasa ini memunculkan sumber belajar yang dapat membantu proses pembelajaran yaitu, Digital Library (DL) yang bermanfaat sebagai sistem pendukung yang menyediakan materi pembelajaran. Peserta didik melakukan pencarian sumber belajar dengan digital library sebagai modal untuk membentuk pengetahuan baru.
Berdasarkan kesepakatan Dlib Working Group on Digital Library Metrics di Stanford University, mendefinisikan “Digital Library is the collection of services and the collection of information objects that support users in dealing with information objects and the organization and presentation of those objects available directly or indirectly via electronic digital means” Digital Library adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan pelayanan untuk mengakses koleksi informasi secara langsung atau tidak langsung melalui alat elektronik atau dalam format digital.
Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tersebut melalui perangkat digital. Layanana ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi didalam koleksi obyektif informasi seperti dokumen, gambar, database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan akurat.
Fungsi digital Library dapat dilihat dari tiga sudut pandang , yaitu:[13]
1. Tujuan Rancangan
DL (Digital Library ) dirancang sebagai sistem untuk mengelola koleksi informasi berbentuk digital serta menyediakan layanan untuk mengakses koleksi tersebut. Dalam hal ini, koleksi digital ini disebut sebagai sumber primer (primary resource). Selain itu konsep digital library tidak eksplisit ditujukan sebagai alat pendukung proses belajar.
2. Fungsinya dalam Proses Pembelajaran
Dilihat dari konteks belajar, digital library menjadi sistem yang berfungsi untuk menyediakan sumber belajar, seperti dokumen tekstual, video, audio, dan gambar. Dengan demikian, digital library berperan dalam proses knowledge creation. Beberapa digital library juga sudah mengakomodasi knowledge sharing di mana pengguna dapat menyumbangkan artikel sehingga dapat dipelajari oleh orang lain, contohnya ilmu komputer.
3. Layanan yang Disediakan
Digital library mengakomodasi aliran pengetahuan secara menyeluruh. Sebagai kompensasinya, digital library perlu menyediakan layanan. Layanan digital library juga harus dapat menjadi solusi bagi masalah yang umumnya dihadapi peserta didik dalam proses belajar, misalnya kesulitan dalam mencari sumber belajar, kebutuhan untuk menyimpan catatan hasil belajar, dan sebagainya.
E. Media Pembelajaran berbasis TIK
Media berasal dari kata medium, yang artinya perantara atau pengantar. Media Pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara sampainya pesan belajar (message learning) dari sumber pesan (message resources) kepada penerima pesan (message recieve), sehingga terjadi interaksi belajar mengajar.[14]
Di dalam memilih media pembelajaran diawali dengan merencanakan atau persiapan penentuan media pembelajaran baik perangkat lunak atau perangkat keras yang akan digunakan. Perencanaan dan persiapan ini berkaitan dengan bahan, waktu, tenaga, pikiran/ide, biaya, pemikiran dan sebagainya.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan media pembelajaran berbasis TIK, yaitu[15]
a. Mempelajari kurikulum untuk mengetahui dan mengidentifikasi kemampuan yang harus dicapai peserta didik setelah memepelajari materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
b. Menganalisis kurikulum.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran
d. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai ditentukan terlebih dahulu, menentukan media pembelajaran yang paling tepat sesuai tujuan pembelajaran tersebut.
e. Mengklasifikasikan tujuan pembelajaran berdasarkan domain yaitu, kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga akan memudahkan menentukan media pembelajaran yang tepat dengan domain tersebut.
f. Memepertimbangkan berdsarkan nilai kegunaan media pembelajaran yang digunakan.
g. Setiap media pembelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan, oleh karena itu pemilihan media pembelajaran hendaknya bervariasi, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian, minat, aktivitas dan kratifitas siswa.
Aspek -aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, yaitu:
a. Media pembelajaran yang digunakan harus mendukung tujuan pembelajaran, misalnya tujuan pembelajaran adalah peserta didik diharapkan terampil menggunakan komputer, media pembelajarannya adalah computer secara nyata yang dapat digunakan oleh siswa.
b. Metode Pembelajaran
Media pembelajaran dipilih untuk menunjang proses pembelajaran harus sesuai dengan metode pembelajaran. Misalnya metode yang tepat yang dapat digunakan ketika mempelajari computer adalah dengan praktik langsung, bukan dengan metode ceramah atau yang lainnya.
c. Jumlah peserta didik
d. Karakteristik peserta didik
e. Waktu yang tersedia untuk pembelajaran
f. Biaya yang digunakan untuk pembelajaran
g. Kemampuan pengajar menggunakan media pembelajaran
h. Tempat berlangsungnya pembelajaran.
F. Media Pembelajaran berbasis Komputer (Computer based Media).
Perkembangan TIK berpengaruh terhadap perkembangan media pembelajaran, dengan dikembangkannya media pembelajaran yang berbasis komputer (Computer based Media). Media komputer merupakan media yang menarik, bahkan atraktif dan interaktif. Komputer digunakan untuk menyimpan, memproses, memepersembahakan data dan informasi. Hal yang perlu dipertimbangkan agar isi pesan dalam suatu program computer dapat dipahami oleh peserta didik, antara lain :
a. diberikan informasi tentang ide yang ada dibalik program.
b. penjelasan mengenai kata-kata asing dan informasi tentang efek khusus seperti pencahayaan dan besar kecilnya sudut kamera
c. Menciptakan situasi diskusi menyangkut pengalaman tiap peserta didik yang diterima dari program televisi dan isi pesan.
Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran sesungguhnya dapat berlangsung dari dalam keluarga, karena komputer untuk sebagaian orang pada jaman sekarang sudah bagian kebutuhan dari suatu keluarga. Keluarga dapat mendampingi dan membimbing peserta didik saat menggunakannya, pada kenyataannya masa sekarang, peserta didik banyak memiliki kesempatan lebih untuk menggunakan computer tanpa bimbingan dari keluarga.
Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam pembelajaran menggunakan komputer antara lain dari sisi peserta didik :[16]
a. Pelajari software terlebih dahulu
b. Kalau memungkinkan setiap peserta satu komputer
c. Gunakan infocus atau LCD projector untuk penjelasan
d. Amati kerja peserta satu persatu
e. Jelaskan prosedur pengoprasian dengan bahasa sederhana.
Sedangkan dari sisi pengajar antara lain:
a. Pengajar sebaiknya harus sudah dapat mengoprasikan LCD projector dan computer
b. Cantumkan poin poin penting saja dalam power point
c. Gunakan warna warna yang menarik
d. Gunakan animasi secukupnya agar tidak mengganggu
e. Kalau bisa sebaiknya dihindari suara yang muncul dari animasi, karena akan mengganggu pembicaraan fasilitator
f. Gunakan animasi gambar
g. Gunakan foto –foto secukupnya
h. Bila memungkinkan gunakan film pendek
i. Segera di-minimize-kan apabila power point tidak digunakan
j. Prinsip satu slide satu menit
k. Jangan terlalu banyak slide setiap sesi, maksimal 20 slide
BAB III
KESIMPULAN
Dari apa yang telah di uraikan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,
a. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar.
b. Sumber belajar yang diperuntukan dalam mempelajari, dan mengajarkan tentang TIK pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi sumber belajar dalam bentuk lingkungan, manusia atau orang, bahan dan alat serta teknik. Namun demikian tidak selamanya hal itu terlepas sendiri-sendiri, namun adakalanya dalam proses pembelajaran semua bisa saja terintegarasi dan disampaikan dalam sebuah pembelajaran sehingga menjadi satu kesatuan sumber belajar TIK.
c. Yang termasuk Sumber Belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah Digital Library (DL), komputer, dan media yang berbasis TIK, dan lain lain.
d. Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran sesungguhnya dapat berlangsung dari dalam keluarga, karena komputer untuk sebagaian orang pada jaman sekarang sudah bagian kebutuhan dari suatu keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Faturohman Pupuh, M sobary Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umun & Konsep Islami Bandung: PT Refika Aditama 2007
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Bandung:CV. Alfabeta 2008
Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran Jakarta: PT Kencana Media Group 2008
Sagala, syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung: CV Alfabeta 2007
http://rinakarlinarina.blogspot.com/2009/01/pengertian-tik.html
http://walangkramat.wordpress.com/2009/12/31pengembangan -sumber -belajar-tik/
http://www.balinter.net/news_Teknologi_informasi.html
http://duniatik.bolgspot.com/2008/02/pengertian-teknologi-informasi-dan.html
________________________________________
[1] http://www.balinter.net/news_Teknologi_informasi.html
[2] http://duniatik.bolgspot.com/2008/02/pengertian-teknologi-informasi-dan.html
[3] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:CV. Alfabeta 2008) hlm 131
[4] Ibid, hlm 131
[5] Pupuh Faturohman, M sobary Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umun & Konsep Islami ( Bandung: PT Refika Aditama 2007), hlm 16
[6] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran (Jakarta: PT Kencana Media Group 2008) hlm 228
[7] Ibid hlm 132
[8] Ibid hlm 134
[9] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:CV. Alfabeta 2008) hlm 134
[10] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran (Jakarta: PT Kencana Media Group 2008) hlm 229
[11] Ibdi hlm 135
[12] http://walangkramat.wordpress.com/2009/12/31pengembangan -sumber -belajar-tik/
[13] Ibid hlm 137
[14] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:CV. Alfabeta 2008) hlm 138
[15] Ibid hlm 140
[16] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:CV. Alfabeta 2008) hlm 145
Selasa, 25 Mei 2010
hakikat teknologi komunikasi dan informasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu landasan dalam pengembangan kurikulum adalah landasan IPTEK, ini berarti bahwa ilmu penegtahuan dan teknologi secara langsung akan menjadi materi pendidikan dan secara tidak langsung memberikan tugas kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Tujuan Pembahasan
1. Dapat memahami dan mengkaji aspek teoritis maupun praktis yang berkaitan dengan konsep komunikasi dan teknologi informasi untuk kepentingan pendidikan.
2. Dapat memahami hakikat teknologi informasi dan teknologi komunikasi serta perkembangannya dalam pendidikan.
C. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah mengenai hakikat studi mengenai hakikat TIK, peran pendidik dalam pemanfaatan teknologi informasi, TIK sebagai jembatan menuju realitas pembelajaran serta perkembangannya dalam pendidikan.
D. Metodologi dan Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode library research dengan sumber beberapa artikel yang terdapat di situs resmi internet. Sedangkan untuk sistematika penulisan, makalah ini dibagi ke dalam tiga bab, yaitu bab satu berisi pendahuluan, bab dua berisi pembahasan materi dan bab tiga berupa penutup.
BAB II
HAKIKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI SERTA PERKEMBANGANNYA
DALAM PENDIDIKAN
Perkuliahan kita kali ini akan membahas mengenai komunikasi dan teknologi informasi dalam pendidikan. Materi pertama adalah pembahasan mengenai hakikat dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan tujuan kita dapat memahami subtansi dari perkuliahan ini dan bahasan selanjutnya adalah mengenai perkembangan TIK dalam pendidikan.
A. Teknologi Informasi
1. Pengertian Teknologi Informasi
Dalam memberikan pengertian para ahli memiliki redaksi yang berbeda-beda akan tetapi secara subtansi masih bisa dikatan sama. Seperti yang dikemukakan oleh Everett MR (1986) yang mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan perangkat keras yang bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau banyak orang mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain.
Selanjutnya Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memperoses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak, pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan.
Sedangkan Wawan Wardiana (2000) mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
Dari pendapat-pendapat yang diajukan oleh para ahli di atas yang sebenarya masih banyak lagi, dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi informasi adalah sebuah alat atau teknologi yang digunakan untuk memperoleh informasi. Kesimpulan pengertian ini tak lepas dari arti teknologi dan informasi dalam kamus bahasa Indonesia. Jika teknologi yang dimaksud menggunakan alat elektronis yang dapat berupa komputer, maka sangat jelas teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengolahan data berupa informasi dengan menggunakan perangkat komputer yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pemrosesan data (informasi) dengan melalui perangkat komputer akan berkaitan dengan perangkat lunak dan perangkat keras, dari dua hal inilah proses berangsung. Di mana perangkat keras menyangkut dengan alat-alat fisik, sedangkan perangkat lunak berupa aplikasi yang dimiliki komputer yang bertujuan untuk mengatur perangkat keras dalam bekerja.
2. Lingkup Teknologi Informasi
Secara umum teknologi informasi selalu berkaitan dengan dua aspek yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras (hardware) menyangkut pada peralatan-peralatan bersifat fisik, seperti: memory, monitor, keyboard, CPU, mouse, dan lain-lain. Sedangkan perangkat lunak (software) terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi tersebut.
Teknologi informasi terdiri atas enam bagian yaitu:
1. Teknologi masukan (input technology)
2. Teknologi keluaran (output technology)
3. Teknologi penyimpan (storage technology)
4. Teknologi komunikasi ( communication technology)
5. Mesin pemproses (processing machine) atau CPU
3. Ciri Informasi
Sejumlah informasi yang biasa kita dengarkan atau kita peroleh kadang memiliki karakteristik yang berbeda, tentunya hal itu disesuaikan dengan sumber informasi, bentuk dan jenis informasi serta untuk apa informasi itu kita cari. Dalam membantu anda untuk mengenali bagaimana informasi itu bisa kita kenali, maka berikut penjelasan mengenai ciri-ciri informasi. Deni Darmawan (2001) menjelaskan 5 ciri dari informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:
a. Amount of Information (Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
b. Quality of Information (Kualitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
c. Recency of Information (Informasi Aktual), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
d. Relevance of Information (Informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
e. Accuracy of Information (Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
f. Authenticity of Information (Kebenaran Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.
Ciri-ciri dari informasi ini idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika kita akan merumuskan atau membuat kebijakan tertentu, sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.
4. Komponen-komponen Informasi
Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
b. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca Headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada head line tadi bisa dipahami secara utuh.
c. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti Matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, biasanya disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
d. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (suplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
e. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
f. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.
Keenam komponen ini sekaligus menjadi syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yng valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila diperlukan.
5. Perkembangan Teknologi Informasi
Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep informasi dalam hal ini akan dibahas sepintas tentang data. Pada dasarnya data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran dalam bentuk informasi. Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memliliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran terhadap data-data yang dimilikinya.
Dengan demikian informasi ini dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, ketercapaiannya sesuai dengan kebutuhan. Sistem pengolah data ini sangat dibutuhkan sehingga semua data dapat dengan cepat dan mudah menjadi sekumpulan informasi yang siap pakai.
Sebagai perbandingan pemahaman terhadap informasi ini berikut ada beberapa definisi informasi, diantaranya :
1. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.
2. Informasi merupakan data yang telah mengalami pengolahan
3. Informasi memberikan makna
4. Informasi berguna atau bermanfaat
5. Informasi merupakan bahan pembuat keputusan.
B. Teknologi Komunikasi
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Teknologi Komunikasi
Pengertian informasi disimpulkan sebagai sebuah proses pengolahan data berupa data (informasi) dengan menggunakan perangkat komputer atau alat elektronik lain yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Bagaimana dengan pengertian teknologi komunikasi? Sebagai satu satuan yang membentuk kata teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Jika komunikasi seperti dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, jika arti komunikasi dikaitkan dengan teknologi maka penekanan kata teknologi komunikasi lebih tertuju kepada kata “media”. Sehingga teknologi komunikasi didefinisikan sebagai alat (media) yang digunakan untuk melakukan penyampaian informasi kepada orang lain dengan efektif dan efisien. Lebih jelasnya media yang dimaksud dapat berupa komputer, teleconferencing, video, animasi, multimedia interaktif, jaringan internet dan lain-lain.
2. Keterkaitan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi
Dari definisi teknologi informasi dan teknologi komunikasi pada bagian atas, kita dapat menyatakan bahwa kedua definisi tersebut memiliki keterkaitan antara keduanya. Dengan teknologi informasi lebih menekankan pada proses pengolahan data (informasi), yang dapat berupa masukan data (melalui perangkat keras), menyimpan (dalam CPU) dan menampilan data (print out) dengan menggunakan perangkat elektronik seperti komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih menekankan pada penggunaan media (seperti komputer) dalam menyampaikan informasi, tentunya dengan mengkomunikasi informasi tersebut secara efektif dan efisien.
C. Peran Pendidik dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
Ada beberapa peran pendidik dalam kerangka pemanfaatan teknologi informasi di sekolah. Pertama, ada sejumlah pendidik yang mengaku bahwa mereka belum memiliki kemampuan untuk menggunakan alat teknologi informasi. Ada pendidik, yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan untuk menggunakan komputer. Ada pula pendidik yang sudah memiliki pengetahuan menggunakan komputer tetapi belum memiliki kemampuan untuk menggunakan internet. Dalam hal ini, perlu ada penekanan kepada para pendidik agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi.
Kedua, pendidik dapat mengikutsertakan keunggulan teknologi informasi dalam pemberian tugas kepada para peserta didik. Peserta didik ditugaskan untuk memanfaatkan keunggulan teknologi informasi sehingga mereka dapat menghasilkan pekerjaan yang sempurna. Pendidik, misalnya, menugaskan peserta didik untuk mengarang atau melukis dengan menggunakan komputer. Dengan fasilitas edit yang canggih, pendidik dapat menuntut karya peserta didik yang terus diedit sampai sempurna.
Ketiga, di bawah pengawasannya secara langsung, pendidik dapat menugaskan para peserta didik untuk bermain di komputer sesaat sebelum pelajaran dimulai berkenaan dengan topik yang akan diajarkan. Sebelum masuk kelas, pendidik misalnya dapat menugaskan peserta didik untuk bermain dengan komputer untuk membuat bermacam lingkaran serta bermacam susunan dari sejumlah lingkaran. Setelah itu, pendidik memberi pelajaran tentang lingkaran.
Keempat, pendidik dapat menugaskan para peserta didik untuk mengumpulkan sejumlah informasi tertentu dari internet serta menyusun laporan tertulis tentang kumpulan informasi itu. Lebih baik lagi kalau pendidik terlebih dahulu mengakses informasi itu sehingga peserta didik ditugasi untuk mengakses informasi yang telah diakses oleh pendidik itu.
Dalam rangka ini, pendidik dapat juga menugaskan para peserta didik untuk mencari sejumlah judul literatur perpustakaan melalui internet pada website tertentu. Misalnya, pendidik memberikan nama pengarang, peserta didik mencari judul literatur atau sebaliknya. Kelima, sejumlah kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan melalui transparansi, slide, film atau videotape, kini sudah dapat dilakukan melalui teknologi informasi yakni komputer. Bahkan pekerjaan rumah dapat juga dikerjakan melalui teknologi informasi. Di samping berbagai kemungkinan ini, pendidik dapat saja secara proaktif mencari kegiatan pembelajaran lainnya yang dapat memanfaatkan keunggulan teknologi informasi. Termasuk di dalamnya, latihan berpikir sistematik melalui pembuatan program komputer seperti yang telah banyak dilakukan di sekolah sekarang ini.
D. TIK sebagai Jembatan Menuju Realitas Pembelajaran
Perkembangan Teknologi Informasi yang mampu mengolah, mengemas dan menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran baik dalam medium audio, visual, audio visual bahkan multi media, dewasa ini telah mampu mewujudkan apa yang disebut dengan Virtual Learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu mengemas kondisi dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi lebih menarik dan memberikan pengkondisian secara adaptif pada si pembelajaran di manapun mereka berada.
Memang upaya ke arah tersebut banyak dicontohkan dengan munculnya konsep e-learning. Di mana secara realitas bahwa pembelajaran itu tidak sulit walaupun dibatasi olah ruang dan jarak yang tidak mungkin jika dilakukan secara nature, akan tetapi justru realitas yang diharapkan ini mampu diwujudkan melalui konsep e-learning ini.
E. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sebelumnya telah dibahas tentang konsep teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar untuk memahami apa itu teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi dianggap mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras dan perangkat lunak dari komunikasi modern. Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari pengertian teknologi komunikasi. Akan tetapi, apabila diamati dengan lebih mendalam baik pengertian teknologi komunikasi maupun teknologi informasi, nyatalah bahwa di antara dua bidang tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, bahkan seringkali digunakan untuk menyebut hal yang sama secara bergantian. Oleh karena itu, dalam penggunaan sehari-hari kedua istilah tersebut seringkali diucapkan dalam nafas yang sama, karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain.
Secara sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah di olah. Informasi tersebut dapat disimpan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, gambar mati ataupun gambar hidup, Sehingga informasi akhirnya dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri.
Bila informasi tersebut volumenya kecil, tentunya tidak perlu teknik-teknik atau prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi tersebut dalam volume yang besar, diperlukan teknik dan prosedur tertentu untuk menyimpannya agar mudah mencari informasi yang tersimpan. Komputer mempunyai kapasitas untuk menyimpan informasi dalam volume besar. Pada mulanya komputer hanya mampu menyimpan teks dan grafik sederhana saja. Namun dewasa ini komputer telah mampu menyimpan informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk audio, visual, dan audio visual.
Teknologi Informasi (Information Technology) yang mulai populer di akhir tahun 70-an, dihantarkan untuk menjawab tantangan. pada masa sebelumnya, istilah tekonolgi komputer atau pengolahan data electronis atau EDP (Electronic Data Processing). Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata, bilangan, dan gambar. Menurut Alter (1992), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Lebih lanjut, menurut Martin (1999) teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara lebih umum Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, seperti mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, software pemproses transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja, peralatan komunikasi dan jaringan.
Everett M Rogers dalam bukunya Communication Technology (1986), mengemukakan bahwa "Teknologi informasi merupakan perangkat keras bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain."
Pendapat tersebut mengisyaratkan bagaimana teknologi informasi dapat memberikan andil dalam proses komunikasi individu secara efektif khususnya dalam menembus ruang dan waktu ketika berkomunikasi dengan individu lainnya. Kecenderungannya dalam upaya memperoleh efektivitas komunikasi jarak jauh ini tidak terlepas dari komponen komunikasi jarak jauh, seperti instrumental tools, atau dalam konteks teknologi informasi, maka teknologi yang digunakan diantaranya komputer dan piranti pendukung lainnya.
Telaah terhadap piranti teknologi informasi ini dijelaskan oleh Haag dan Keen (1996) dalam Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) bahwa "Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi." Demikian juga dengan apa yang disampaikan oleh William dan Sawyer (2003) yang dikutif Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) dalam bukunya pengenalan teknologi informasi mengemukakan bahwa "Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video." Dari definisi di atas tergambar bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain yang di sebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.
F. Perkembangan TIK dalam Pendidikan
1. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini yaitu sebagai individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Atas dasar kebutuhan tersebut, manusia berupaya mencari dan mencipta sistem dan alat untuk saling berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet.
Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia seiring dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah Teknologi Informasi (Information Technology). Dimulai dari bentuk gambar yang tak bermakna pada dinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Informasi yang dikekola dan disampaikan juga terus dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti sekedar menggambarkan suatu keadaan, sampai pada informasi strategis seperti taktik bertempur.
Memperhatikan perkembangan informasi tersebut, kita akan mempelajari secara singkat sejarah teknologi infomasi dalam upaya untuk mendapatkan keutuhan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi informasi. Sejarah teknologi dapat kita bagi ke dalam masa pra-sejarah, masa sejarah, dan masa modern.
Teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pengembangan teknologi hardware cenderung menuju ukuran yang kecil dengan kemampuan serta kapasitas yang tinggi. Namun diupayakan harga yang relatif semakin murah. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perkembangan teknologi informasi telah memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti: e-government, e-commerce, e-education, e-medicine, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Dengan ditunjang teknologi informasi telekomunikasi data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan itu dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sehingga sekarang sedang semarak dengan berbagai terminologi yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Ekonomi global juga mengikuti evoluasi dari agraris dengan ciri utama tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Melalui penemuan mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utama modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Abad sekarang, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology). Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, memungkinkan diterapkannya cara-cara yang lebih efisien untuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam masyarakat atau ekonomi informasi sering disebut sebagai masyarakat pasca industri. Pada era informasi ini, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penentu dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga dunia ini menjadi suatu kampung global atau Global Village.
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT) telah menjadi bendera baru bagi Norway. Saat ini industri ICT merupakan industri land-based kedua terbesar di Norway berdasarkan pergantian yang terjadi (turnover), dan tidak hanya menciptakan kekayaan tapi juga merupakan pemasok vital bagi sektor bisnis dan umum lainnya. Industri ini terdiri dari berbagai jenis perusahaan berteknologi tinggi yang menciptakan jenis telekomunikasi baru, perangkat keras dan lunak ICT, produk elektronik untuk industri, serta menyediakan layanan konsultasi.
Norwegia merupakan salah satu pengguna ICT per-kapita terbesar di dunia, dengan infrastruktur yang mencakup sistem yang dikembangkan dengan baik dan jaringan kabel fiber optik untuk transmisi digital. Kapasitas jaringan komunikasi Norwegia mengalami perkembangan pesat, dan sektor telekomunikasi telah melahirkan peneliti dan perusahaan yang mampu bersaing dalam skala internasional. Rangkaian produk yang tersedia termasuk sistem komunikasi satelit, sistem penempatan global, sistem telepon selular, sistem pengelolaan jaringan, sistem transmisi dan teknologi fiber optik.
Perancang perangkat keras Norwegia merupakan kelompok yang inovatif, dan telah mengembangkan beragam produk khusus, seperti sistem konferensi melalui video, peralatan multimedia, transmiter radio dijital, solusi penyimpanan data, terminal kartu kredit dan penyedia tenaga listrik.
Revolusi perangkat lunak Norwegia dipicu oleh perkembangan industri tradisional, seperti minyak, jasa pengiriman dan perikanan. Kebutuhan dari sektor tersebut, serta kemampuan menciptakan serta membiayai solusi dengan teknologi tinggi dengan menekan biaya telah mendorong pengembangan perangkat lunak baru dan terintegrasi. Saat ini terdapat banyak perusahaan di industri ICT yang memasok solusi perangkat lunak dan moduler (termasuk data, customer relations, administratif, dan sistem pengelolaan keuangan) ke hampir seluruh sektor swasta dan publik. Perusahaan Norwegia juga telah menjadi pelopor di bidang telemedicine dan belajar jarak jauh. Solusi canggih mulai dilirik oleh pembeli internasional.
Internet banyak digunakan di Norwegia, dan terus mengalami pertumbuhan secara cepat. Perusahaan Norwegia merupakan yang terdepan dalam bidang teknologi Internet, termasuk pengembangan situs multi fungsi dan Intranet, Web browsers yang sangat cepat, permainan on-line dan solusi e-commerce. Industri ICT Norwegia unggul dalam menemulkan solusi yang mudah digunakan, yang memprioritaskan pengguna dan interaksi antar individu.
Bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.
Dalam sejarah perkembangan Teknologi informasi khususnya dalam bidang pendidikan sendiri, kita telah banyak menemukan saat ini televisi maupun radio yang menunjang kemajuan pendidikan terutama di Indonesia, yang mana sarana tersebut merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat dimanapun mereka berada. Namun pada kenyataannya, hal ini juga kurang strategis karena baik televisi maupun radio, merupakan sarana informasi yang bersifat searah saja. Dengan adanya komputer, maka informasi dapat disajikan dalam bentuk apa saja, bisa berupa teks, image, video , sound, dan sebagainya. Kemudian kita bisa belajar melalui internet, yang mana dengan internet kita dapat belajar tanpa adanya batasan tempat maupun waktu, yang mana belajar lebih bersifat realtime. Hal yang menarik adalah kita bisa belajar dengan menggunkan video conference kita bisa memanfaatkannya selama kita masih terhubung dengan jarring, dan yang lebih menyenangkan yaitu kita bisa belajra setiap waktu tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Banyak hal lainya yang ditawarka dalam perkembangan teknologinya lainnya yang mempermudah kita adalam memperkaya ilmu dan pengatahuan, contohnya saja jika kita tidak mampu membeli buku, maka dengan internet orang bisa melakukan sharing e-book, kemudian kita bisa juga berbagi audio, video lainnya, bahkan yang lebih seru lagi adalah kita bisa membaca koran via online, adalagi istilah E-Zine, yang mana ini merupakan e-magazine. Mungkin untuk ide yang lebih seru lagi untuk bidang perkembangan teknologi informasi komputer yang sangat memukau adalah e-laboratorium, yang mana dalam perkembangan IT saat ini e-laboratorium ini sudah ada namun, penggunaannya sangat minim sekali.
E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak ini adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping CD, DVD maupun disajikan pada web-site sebagai web-based application (perangkat lunak yang berjalan pada jaringan internet). Siapapu yang menemukan ide-ide briliannya dalam hal penelitian dan sebagai bisa langsung melakukan sharing mengenai ilmu yang telah didapatkannya, sehingga setiap pengetahuan kita akan selalu terupdate kapanpun. Dimasa mendatang anak-anak sekolah akan menggunakan Internet sebagai sarana mereka relajar,namun hal ini tidak terlepas dari banyaknya sisi-sisi negatif yang bisa ditimbulkan, salah satunya yaitu pengajaran seperti menulis dengan pulpan dan pensil, dsb akan banyak ditinggalkan.
Intinya yang perlu ditekankan adalah bagaimana pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer harus merata di seluruh Indonesia, walaupun minimal menggunakannya hanya untuk melihat informasi penting terkait dengan informasi pendidikan yang ada di Indonesia. Selain itu menggunakan media-media teknologi yang ada juga sangat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran, misalnya membuat simulasi ilmu Fisika, ilmu kimis, dan lain sebaginya, dengan demikian para siswa dapat melihat secara nyata mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada. Manfaat lain adalah siswa merasa tidak jenuh dalam belajar, dab siswa bisa mengembangkan sendiri konsep-konsep yang ada dengan mengembangkan sendiri, maka dengan sendiinya siswa mampu untuk bereksplore. Mengkombinasikan antara materi yang diberikan kepada siswa suatu pengajaran yang bagus, karena akan mengatasi kejenuhan bagi siswa, para pengajaran diharapkan mampu untuk membagi waktu, kapan saatnya dia memberikan materi konsep dengan menggunkan media, seperti CD ataupun DVD, serta memanfaatkan semua media teknologi lainnya yang bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya, yang mana sudah dijelaskan sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas, dapat ditarik beberapa poin penting sebagai kesimpulan akhir dari pembahasan materi
Beda teknologi komunikasi dan teknologi informasi :
1. Teknologi informasi adalah pemrosesan, pengolahan dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi.
2. Teknologi komunikasi merupakan alat yang menambah kemampuan orang berkomunikasi. Dalam International Communication Association (Ikatan Sarjana Komunikasi Internasional).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.
Secara sederhana "teknologi informasi" dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengolah informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa prosedur, cara-cara dan teknik-teknik untuk menumpulkan, menyimpan, mengolah atau menelusuri informasi secara efisien dan efektif. Dengan kata lain teknologi informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi.
Selanjutnya dari perkuliahan diperoleh suatu kesimpulan bahwa hakikat dari teknologi adalah rekayasa manusia dalam memecahkan masalah. Adapun benda-benda hasil rekayasa manusia disebut produk teknologi seperti: barang-barang elektronik, automotif, dll. Lebih jauh lagi yang disebut teknologi modern adalah kemampuan dari daya pikir kita untuk memecahkan masalah dengan cepat dan tepat selalu mengikuti perkembangan jaman.[]
Daftar Pustaka
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.
Abrar, Ana Nadhya, 2003. Tekonologi Komunikasi, Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : LESFI.
Kadir, Abdul, Triwahyuni. 2003. Teknologi Informasi, Yogyakarta : Kanisius.
Darmawan, Deni. 2005. Penulisan Bahan Ajar Modul Berbasis Multimedia. Bandung : Makalah Diklat Dosen STSI tahun-1 Hibah A1.
Nasution, Zulkarimein. 2001. Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka
Susilana, Rudi. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu landasan dalam pengembangan kurikulum adalah landasan IPTEK, ini berarti bahwa ilmu penegtahuan dan teknologi secara langsung akan menjadi materi pendidikan dan secara tidak langsung memberikan tugas kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Tujuan Pembahasan
1. Dapat memahami dan mengkaji aspek teoritis maupun praktis yang berkaitan dengan konsep komunikasi dan teknologi informasi untuk kepentingan pendidikan.
2. Dapat memahami hakikat teknologi informasi dan teknologi komunikasi serta perkembangannya dalam pendidikan.
C. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah mengenai hakikat studi mengenai hakikat TIK, peran pendidik dalam pemanfaatan teknologi informasi, TIK sebagai jembatan menuju realitas pembelajaran serta perkembangannya dalam pendidikan.
D. Metodologi dan Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode library research dengan sumber beberapa artikel yang terdapat di situs resmi internet. Sedangkan untuk sistematika penulisan, makalah ini dibagi ke dalam tiga bab, yaitu bab satu berisi pendahuluan, bab dua berisi pembahasan materi dan bab tiga berupa penutup.
BAB II
HAKIKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI SERTA PERKEMBANGANNYA
DALAM PENDIDIKAN
Perkuliahan kita kali ini akan membahas mengenai komunikasi dan teknologi informasi dalam pendidikan. Materi pertama adalah pembahasan mengenai hakikat dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan tujuan kita dapat memahami subtansi dari perkuliahan ini dan bahasan selanjutnya adalah mengenai perkembangan TIK dalam pendidikan.
A. Teknologi Informasi
1. Pengertian Teknologi Informasi
Dalam memberikan pengertian para ahli memiliki redaksi yang berbeda-beda akan tetapi secara subtansi masih bisa dikatan sama. Seperti yang dikemukakan oleh Everett MR (1986) yang mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan perangkat keras yang bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau banyak orang mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain.
Selanjutnya Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memperoses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak, pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan.
Sedangkan Wawan Wardiana (2000) mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
Dari pendapat-pendapat yang diajukan oleh para ahli di atas yang sebenarya masih banyak lagi, dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi informasi adalah sebuah alat atau teknologi yang digunakan untuk memperoleh informasi. Kesimpulan pengertian ini tak lepas dari arti teknologi dan informasi dalam kamus bahasa Indonesia. Jika teknologi yang dimaksud menggunakan alat elektronis yang dapat berupa komputer, maka sangat jelas teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengolahan data berupa informasi dengan menggunakan perangkat komputer yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pemrosesan data (informasi) dengan melalui perangkat komputer akan berkaitan dengan perangkat lunak dan perangkat keras, dari dua hal inilah proses berangsung. Di mana perangkat keras menyangkut dengan alat-alat fisik, sedangkan perangkat lunak berupa aplikasi yang dimiliki komputer yang bertujuan untuk mengatur perangkat keras dalam bekerja.
2. Lingkup Teknologi Informasi
Secara umum teknologi informasi selalu berkaitan dengan dua aspek yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras (hardware) menyangkut pada peralatan-peralatan bersifat fisik, seperti: memory, monitor, keyboard, CPU, mouse, dan lain-lain. Sedangkan perangkat lunak (software) terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi tersebut.
Teknologi informasi terdiri atas enam bagian yaitu:
1. Teknologi masukan (input technology)
2. Teknologi keluaran (output technology)
3. Teknologi penyimpan (storage technology)
4. Teknologi komunikasi ( communication technology)
5. Mesin pemproses (processing machine) atau CPU
3. Ciri Informasi
Sejumlah informasi yang biasa kita dengarkan atau kita peroleh kadang memiliki karakteristik yang berbeda, tentunya hal itu disesuaikan dengan sumber informasi, bentuk dan jenis informasi serta untuk apa informasi itu kita cari. Dalam membantu anda untuk mengenali bagaimana informasi itu bisa kita kenali, maka berikut penjelasan mengenai ciri-ciri informasi. Deni Darmawan (2001) menjelaskan 5 ciri dari informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:
a. Amount of Information (Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
b. Quality of Information (Kualitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
c. Recency of Information (Informasi Aktual), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
d. Relevance of Information (Informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
e. Accuracy of Information (Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
f. Authenticity of Information (Kebenaran Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.
Ciri-ciri dari informasi ini idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika kita akan merumuskan atau membuat kebijakan tertentu, sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.
4. Komponen-komponen Informasi
Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
b. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca Headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada head line tadi bisa dipahami secara utuh.
c. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti Matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, biasanya disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
d. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (suplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
e. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
f. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.
Keenam komponen ini sekaligus menjadi syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yng valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila diperlukan.
5. Perkembangan Teknologi Informasi
Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep informasi dalam hal ini akan dibahas sepintas tentang data. Pada dasarnya data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran dalam bentuk informasi. Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memliliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran terhadap data-data yang dimilikinya.
Dengan demikian informasi ini dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, ketercapaiannya sesuai dengan kebutuhan. Sistem pengolah data ini sangat dibutuhkan sehingga semua data dapat dengan cepat dan mudah menjadi sekumpulan informasi yang siap pakai.
Sebagai perbandingan pemahaman terhadap informasi ini berikut ada beberapa definisi informasi, diantaranya :
1. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.
2. Informasi merupakan data yang telah mengalami pengolahan
3. Informasi memberikan makna
4. Informasi berguna atau bermanfaat
5. Informasi merupakan bahan pembuat keputusan.
B. Teknologi Komunikasi
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Teknologi Komunikasi
Pengertian informasi disimpulkan sebagai sebuah proses pengolahan data berupa data (informasi) dengan menggunakan perangkat komputer atau alat elektronik lain yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Bagaimana dengan pengertian teknologi komunikasi? Sebagai satu satuan yang membentuk kata teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Jika komunikasi seperti dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, jika arti komunikasi dikaitkan dengan teknologi maka penekanan kata teknologi komunikasi lebih tertuju kepada kata “media”. Sehingga teknologi komunikasi didefinisikan sebagai alat (media) yang digunakan untuk melakukan penyampaian informasi kepada orang lain dengan efektif dan efisien. Lebih jelasnya media yang dimaksud dapat berupa komputer, teleconferencing, video, animasi, multimedia interaktif, jaringan internet dan lain-lain.
2. Keterkaitan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi
Dari definisi teknologi informasi dan teknologi komunikasi pada bagian atas, kita dapat menyatakan bahwa kedua definisi tersebut memiliki keterkaitan antara keduanya. Dengan teknologi informasi lebih menekankan pada proses pengolahan data (informasi), yang dapat berupa masukan data (melalui perangkat keras), menyimpan (dalam CPU) dan menampilan data (print out) dengan menggunakan perangkat elektronik seperti komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih menekankan pada penggunaan media (seperti komputer) dalam menyampaikan informasi, tentunya dengan mengkomunikasi informasi tersebut secara efektif dan efisien.
C. Peran Pendidik dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
Ada beberapa peran pendidik dalam kerangka pemanfaatan teknologi informasi di sekolah. Pertama, ada sejumlah pendidik yang mengaku bahwa mereka belum memiliki kemampuan untuk menggunakan alat teknologi informasi. Ada pendidik, yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan untuk menggunakan komputer. Ada pula pendidik yang sudah memiliki pengetahuan menggunakan komputer tetapi belum memiliki kemampuan untuk menggunakan internet. Dalam hal ini, perlu ada penekanan kepada para pendidik agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi.
Kedua, pendidik dapat mengikutsertakan keunggulan teknologi informasi dalam pemberian tugas kepada para peserta didik. Peserta didik ditugaskan untuk memanfaatkan keunggulan teknologi informasi sehingga mereka dapat menghasilkan pekerjaan yang sempurna. Pendidik, misalnya, menugaskan peserta didik untuk mengarang atau melukis dengan menggunakan komputer. Dengan fasilitas edit yang canggih, pendidik dapat menuntut karya peserta didik yang terus diedit sampai sempurna.
Ketiga, di bawah pengawasannya secara langsung, pendidik dapat menugaskan para peserta didik untuk bermain di komputer sesaat sebelum pelajaran dimulai berkenaan dengan topik yang akan diajarkan. Sebelum masuk kelas, pendidik misalnya dapat menugaskan peserta didik untuk bermain dengan komputer untuk membuat bermacam lingkaran serta bermacam susunan dari sejumlah lingkaran. Setelah itu, pendidik memberi pelajaran tentang lingkaran.
Keempat, pendidik dapat menugaskan para peserta didik untuk mengumpulkan sejumlah informasi tertentu dari internet serta menyusun laporan tertulis tentang kumpulan informasi itu. Lebih baik lagi kalau pendidik terlebih dahulu mengakses informasi itu sehingga peserta didik ditugasi untuk mengakses informasi yang telah diakses oleh pendidik itu.
Dalam rangka ini, pendidik dapat juga menugaskan para peserta didik untuk mencari sejumlah judul literatur perpustakaan melalui internet pada website tertentu. Misalnya, pendidik memberikan nama pengarang, peserta didik mencari judul literatur atau sebaliknya. Kelima, sejumlah kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan melalui transparansi, slide, film atau videotape, kini sudah dapat dilakukan melalui teknologi informasi yakni komputer. Bahkan pekerjaan rumah dapat juga dikerjakan melalui teknologi informasi. Di samping berbagai kemungkinan ini, pendidik dapat saja secara proaktif mencari kegiatan pembelajaran lainnya yang dapat memanfaatkan keunggulan teknologi informasi. Termasuk di dalamnya, latihan berpikir sistematik melalui pembuatan program komputer seperti yang telah banyak dilakukan di sekolah sekarang ini.
D. TIK sebagai Jembatan Menuju Realitas Pembelajaran
Perkembangan Teknologi Informasi yang mampu mengolah, mengemas dan menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran baik dalam medium audio, visual, audio visual bahkan multi media, dewasa ini telah mampu mewujudkan apa yang disebut dengan Virtual Learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu mengemas kondisi dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi lebih menarik dan memberikan pengkondisian secara adaptif pada si pembelajaran di manapun mereka berada.
Memang upaya ke arah tersebut banyak dicontohkan dengan munculnya konsep e-learning. Di mana secara realitas bahwa pembelajaran itu tidak sulit walaupun dibatasi olah ruang dan jarak yang tidak mungkin jika dilakukan secara nature, akan tetapi justru realitas yang diharapkan ini mampu diwujudkan melalui konsep e-learning ini.
E. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sebelumnya telah dibahas tentang konsep teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar untuk memahami apa itu teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi dianggap mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras dan perangkat lunak dari komunikasi modern. Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari pengertian teknologi komunikasi. Akan tetapi, apabila diamati dengan lebih mendalam baik pengertian teknologi komunikasi maupun teknologi informasi, nyatalah bahwa di antara dua bidang tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, bahkan seringkali digunakan untuk menyebut hal yang sama secara bergantian. Oleh karena itu, dalam penggunaan sehari-hari kedua istilah tersebut seringkali diucapkan dalam nafas yang sama, karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain.
Secara sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah di olah. Informasi tersebut dapat disimpan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, gambar mati ataupun gambar hidup, Sehingga informasi akhirnya dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri.
Bila informasi tersebut volumenya kecil, tentunya tidak perlu teknik-teknik atau prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi tersebut dalam volume yang besar, diperlukan teknik dan prosedur tertentu untuk menyimpannya agar mudah mencari informasi yang tersimpan. Komputer mempunyai kapasitas untuk menyimpan informasi dalam volume besar. Pada mulanya komputer hanya mampu menyimpan teks dan grafik sederhana saja. Namun dewasa ini komputer telah mampu menyimpan informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk audio, visual, dan audio visual.
Teknologi Informasi (Information Technology) yang mulai populer di akhir tahun 70-an, dihantarkan untuk menjawab tantangan. pada masa sebelumnya, istilah tekonolgi komputer atau pengolahan data electronis atau EDP (Electronic Data Processing). Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata, bilangan, dan gambar. Menurut Alter (1992), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Lebih lanjut, menurut Martin (1999) teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara lebih umum Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, seperti mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, software pemproses transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja, peralatan komunikasi dan jaringan.
Everett M Rogers dalam bukunya Communication Technology (1986), mengemukakan bahwa "Teknologi informasi merupakan perangkat keras bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain."
Pendapat tersebut mengisyaratkan bagaimana teknologi informasi dapat memberikan andil dalam proses komunikasi individu secara efektif khususnya dalam menembus ruang dan waktu ketika berkomunikasi dengan individu lainnya. Kecenderungannya dalam upaya memperoleh efektivitas komunikasi jarak jauh ini tidak terlepas dari komponen komunikasi jarak jauh, seperti instrumental tools, atau dalam konteks teknologi informasi, maka teknologi yang digunakan diantaranya komputer dan piranti pendukung lainnya.
Telaah terhadap piranti teknologi informasi ini dijelaskan oleh Haag dan Keen (1996) dalam Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) bahwa "Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi." Demikian juga dengan apa yang disampaikan oleh William dan Sawyer (2003) yang dikutif Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) dalam bukunya pengenalan teknologi informasi mengemukakan bahwa "Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video." Dari definisi di atas tergambar bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain yang di sebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.
F. Perkembangan TIK dalam Pendidikan
1. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini yaitu sebagai individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Atas dasar kebutuhan tersebut, manusia berupaya mencari dan mencipta sistem dan alat untuk saling berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet.
Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia seiring dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah Teknologi Informasi (Information Technology). Dimulai dari bentuk gambar yang tak bermakna pada dinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Informasi yang dikekola dan disampaikan juga terus dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti sekedar menggambarkan suatu keadaan, sampai pada informasi strategis seperti taktik bertempur.
Memperhatikan perkembangan informasi tersebut, kita akan mempelajari secara singkat sejarah teknologi infomasi dalam upaya untuk mendapatkan keutuhan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi informasi. Sejarah teknologi dapat kita bagi ke dalam masa pra-sejarah, masa sejarah, dan masa modern.
Teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pengembangan teknologi hardware cenderung menuju ukuran yang kecil dengan kemampuan serta kapasitas yang tinggi. Namun diupayakan harga yang relatif semakin murah. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perkembangan teknologi informasi telah memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti: e-government, e-commerce, e-education, e-medicine, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Dengan ditunjang teknologi informasi telekomunikasi data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan itu dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sehingga sekarang sedang semarak dengan berbagai terminologi yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Ekonomi global juga mengikuti evoluasi dari agraris dengan ciri utama tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Melalui penemuan mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utama modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Abad sekarang, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology). Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, memungkinkan diterapkannya cara-cara yang lebih efisien untuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam masyarakat atau ekonomi informasi sering disebut sebagai masyarakat pasca industri. Pada era informasi ini, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penentu dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga dunia ini menjadi suatu kampung global atau Global Village.
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT) telah menjadi bendera baru bagi Norway. Saat ini industri ICT merupakan industri land-based kedua terbesar di Norway berdasarkan pergantian yang terjadi (turnover), dan tidak hanya menciptakan kekayaan tapi juga merupakan pemasok vital bagi sektor bisnis dan umum lainnya. Industri ini terdiri dari berbagai jenis perusahaan berteknologi tinggi yang menciptakan jenis telekomunikasi baru, perangkat keras dan lunak ICT, produk elektronik untuk industri, serta menyediakan layanan konsultasi.
Norwegia merupakan salah satu pengguna ICT per-kapita terbesar di dunia, dengan infrastruktur yang mencakup sistem yang dikembangkan dengan baik dan jaringan kabel fiber optik untuk transmisi digital. Kapasitas jaringan komunikasi Norwegia mengalami perkembangan pesat, dan sektor telekomunikasi telah melahirkan peneliti dan perusahaan yang mampu bersaing dalam skala internasional. Rangkaian produk yang tersedia termasuk sistem komunikasi satelit, sistem penempatan global, sistem telepon selular, sistem pengelolaan jaringan, sistem transmisi dan teknologi fiber optik.
Perancang perangkat keras Norwegia merupakan kelompok yang inovatif, dan telah mengembangkan beragam produk khusus, seperti sistem konferensi melalui video, peralatan multimedia, transmiter radio dijital, solusi penyimpanan data, terminal kartu kredit dan penyedia tenaga listrik.
Revolusi perangkat lunak Norwegia dipicu oleh perkembangan industri tradisional, seperti minyak, jasa pengiriman dan perikanan. Kebutuhan dari sektor tersebut, serta kemampuan menciptakan serta membiayai solusi dengan teknologi tinggi dengan menekan biaya telah mendorong pengembangan perangkat lunak baru dan terintegrasi. Saat ini terdapat banyak perusahaan di industri ICT yang memasok solusi perangkat lunak dan moduler (termasuk data, customer relations, administratif, dan sistem pengelolaan keuangan) ke hampir seluruh sektor swasta dan publik. Perusahaan Norwegia juga telah menjadi pelopor di bidang telemedicine dan belajar jarak jauh. Solusi canggih mulai dilirik oleh pembeli internasional.
Internet banyak digunakan di Norwegia, dan terus mengalami pertumbuhan secara cepat. Perusahaan Norwegia merupakan yang terdepan dalam bidang teknologi Internet, termasuk pengembangan situs multi fungsi dan Intranet, Web browsers yang sangat cepat, permainan on-line dan solusi e-commerce. Industri ICT Norwegia unggul dalam menemulkan solusi yang mudah digunakan, yang memprioritaskan pengguna dan interaksi antar individu.
Bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.
Dalam sejarah perkembangan Teknologi informasi khususnya dalam bidang pendidikan sendiri, kita telah banyak menemukan saat ini televisi maupun radio yang menunjang kemajuan pendidikan terutama di Indonesia, yang mana sarana tersebut merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat dimanapun mereka berada. Namun pada kenyataannya, hal ini juga kurang strategis karena baik televisi maupun radio, merupakan sarana informasi yang bersifat searah saja. Dengan adanya komputer, maka informasi dapat disajikan dalam bentuk apa saja, bisa berupa teks, image, video , sound, dan sebagainya. Kemudian kita bisa belajar melalui internet, yang mana dengan internet kita dapat belajar tanpa adanya batasan tempat maupun waktu, yang mana belajar lebih bersifat realtime. Hal yang menarik adalah kita bisa belajar dengan menggunkan video conference kita bisa memanfaatkannya selama kita masih terhubung dengan jarring, dan yang lebih menyenangkan yaitu kita bisa belajra setiap waktu tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Banyak hal lainya yang ditawarka dalam perkembangan teknologinya lainnya yang mempermudah kita adalam memperkaya ilmu dan pengatahuan, contohnya saja jika kita tidak mampu membeli buku, maka dengan internet orang bisa melakukan sharing e-book, kemudian kita bisa juga berbagi audio, video lainnya, bahkan yang lebih seru lagi adalah kita bisa membaca koran via online, adalagi istilah E-Zine, yang mana ini merupakan e-magazine. Mungkin untuk ide yang lebih seru lagi untuk bidang perkembangan teknologi informasi komputer yang sangat memukau adalah e-laboratorium, yang mana dalam perkembangan IT saat ini e-laboratorium ini sudah ada namun, penggunaannya sangat minim sekali.
E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak ini adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping CD, DVD maupun disajikan pada web-site sebagai web-based application (perangkat lunak yang berjalan pada jaringan internet). Siapapu yang menemukan ide-ide briliannya dalam hal penelitian dan sebagai bisa langsung melakukan sharing mengenai ilmu yang telah didapatkannya, sehingga setiap pengetahuan kita akan selalu terupdate kapanpun. Dimasa mendatang anak-anak sekolah akan menggunakan Internet sebagai sarana mereka relajar,namun hal ini tidak terlepas dari banyaknya sisi-sisi negatif yang bisa ditimbulkan, salah satunya yaitu pengajaran seperti menulis dengan pulpan dan pensil, dsb akan banyak ditinggalkan.
Intinya yang perlu ditekankan adalah bagaimana pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer harus merata di seluruh Indonesia, walaupun minimal menggunakannya hanya untuk melihat informasi penting terkait dengan informasi pendidikan yang ada di Indonesia. Selain itu menggunakan media-media teknologi yang ada juga sangat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran, misalnya membuat simulasi ilmu Fisika, ilmu kimis, dan lain sebaginya, dengan demikian para siswa dapat melihat secara nyata mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada. Manfaat lain adalah siswa merasa tidak jenuh dalam belajar, dab siswa bisa mengembangkan sendiri konsep-konsep yang ada dengan mengembangkan sendiri, maka dengan sendiinya siswa mampu untuk bereksplore. Mengkombinasikan antara materi yang diberikan kepada siswa suatu pengajaran yang bagus, karena akan mengatasi kejenuhan bagi siswa, para pengajaran diharapkan mampu untuk membagi waktu, kapan saatnya dia memberikan materi konsep dengan menggunkan media, seperti CD ataupun DVD, serta memanfaatkan semua media teknologi lainnya yang bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya, yang mana sudah dijelaskan sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas, dapat ditarik beberapa poin penting sebagai kesimpulan akhir dari pembahasan materi
Beda teknologi komunikasi dan teknologi informasi :
1. Teknologi informasi adalah pemrosesan, pengolahan dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi.
2. Teknologi komunikasi merupakan alat yang menambah kemampuan orang berkomunikasi. Dalam International Communication Association (Ikatan Sarjana Komunikasi Internasional).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.
Secara sederhana "teknologi informasi" dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengolah informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa prosedur, cara-cara dan teknik-teknik untuk menumpulkan, menyimpan, mengolah atau menelusuri informasi secara efisien dan efektif. Dengan kata lain teknologi informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi.
Selanjutnya dari perkuliahan diperoleh suatu kesimpulan bahwa hakikat dari teknologi adalah rekayasa manusia dalam memecahkan masalah. Adapun benda-benda hasil rekayasa manusia disebut produk teknologi seperti: barang-barang elektronik, automotif, dll. Lebih jauh lagi yang disebut teknologi modern adalah kemampuan dari daya pikir kita untuk memecahkan masalah dengan cepat dan tepat selalu mengikuti perkembangan jaman.[]
Daftar Pustaka
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.
Abrar, Ana Nadhya, 2003. Tekonologi Komunikasi, Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : LESFI.
Kadir, Abdul, Triwahyuni. 2003. Teknologi Informasi, Yogyakarta : Kanisius.
Darmawan, Deni. 2005. Penulisan Bahan Ajar Modul Berbasis Multimedia. Bandung : Makalah Diklat Dosen STSI tahun-1 Hibah A1.
Nasution, Zulkarimein. 2001. Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka
Susilana, Rudi. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)